Data Penjualan: MPV Murah Semakin Tak Laku di Indonesia

Pengunjung suatu pameran mobil di Tangerang beberapa waktu silam.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang potensi industri otomotifnya cukup tinggi. Jumlah produksi mobil di Tanah Air, setiap tahun mencapai lebih dari satu juta unit.

Jenis mobil yang dihadirkan produsen juga semakin beragam. Dari yang tadinya hanya sedan dan mobil keluarga, kini juga hadir sport utility vehicle (SUV), hatchback, city car, dan low cost green car, atau LCGC.

Sayangnya, tidak semua model bisa menarik konsumen dalam jumlah yang banyak secara terus-menerus. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, hingga saat ini mobil keluarga atau multi purpose vehicle (MPV) masih jadi yang terpopuler.

Namun, jika dilihat dari data tahun-tahun sebelumnya, ada model MPV yang penjualannya terus menurun. Model yang dimaksud adalah MPV tipe terendah, atau low MPV.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil paling banyak terjadi pada 2013 silam. Kala itu, penjualan low MPV bisa mencapai 379 ribuan unit. Namun, pada tahun berikutnya, turun menjadi 361 ribuan unit.

Penurunan semakin parah terjadi pada 2015, yakni hanya terjual secara wholesales (pabrik ke diler) sebanyak 254 ribuan unit. Tahun berikutnya, angkanya menjadi 249 ribuan unit.

Kurang lakunya mobil kasta terendah, ternyata juga sempat terjadi pada segmen SUV. Pada 2013, penjualan low SUV bisa lebih dari 64 ribu unit. Sayangnya, di tahun berikutnya turun jadi 55 ribuan unit.

Namun pada 2015, angkanya kembali naik menjadi 73 ribuan unit. Data di 2016 menunjukkan, low SUV secara wholesales terjual lebih dari 117 ribu unit. (asp)