Pengakuan Sopir Rela Modifikasi Angkotnya: Demi Wanita Seksi

Angkot modifikasi.
Sumber :
  • Capture Youtube.

VIVA.co.id - Tak hanya mobil pribadi saja yang disulap sedemikian rupa agar tampil mentereng. Sejumlah angkutan kota (angkot) rupanya juga tak mau kalah dengan penampilan khas kendaraan kontes, dengan beragam modifikasi.

Salah satu wilayah yang 'banjir' angkot modifikasi adalah wilayah penyangga ibu kota, seperti Depok dan Bogor. Bahkan, untuk menyulap kendaraan tersebut, para sopir rela merogoh koceknya dalam-dalam hingga puluhan juta rupiah.

Alasan memodifikasi angkot terbilang klasik, mulai dari gaya, menarik daya pikat penumpang, hingga merebut hati wanita seksi. Hal itu diungkapkan sopir angkot D05 jurusan Depok-Bojonggede, Andry, atau akrab disapa Bagol.

Menurutnya, angkot yang sudah dimodifikasi membuatnya betah dan semangat untuk 'narik'. "Banyak penumpang di trayek ini yang suka pilih-pilih angkot, biasanya anak muda (remaja). Mereka cari angkot gaul supaya lebih nyaman di jalan, plus dapatkan fasilitas full musik. Lagian, kalau angkot kita bagus, kita sering diajak kenalan wanita seksi," kata Andry, saat berbincang dengan VIVA.co.id.

Menurutnya, tak heran jika kemudian banyak sopir angkot sering terlihat ditemani seorang wanita di bangku depan menemaninya 'narik'. "Itu salah satu alasan angkot dimodifikasi, makanya banyak para sopir rela menyisihkan pendapatannya untuk biaya modifikasi. Meskipun kadang, banyak pemilik angkot yang ogah mengeluarkan dana untuk hal tersebut," ujarnya.

"Di sini, kita kebanyakan inisiatif sendiri, uang sendiri. Kalau pemilik, jarang ada yang mau keluarin uang untuk modifikasi angkotnya. Tetapi, biasanya diizinin (pemilik)," kata dia.

Selanjutnya >>> Gabung komunitas



Gabung komunitas

Para sopir angkot pun sama halnya dengan kendaraan pribadi. Mereka kerap bernaung di bawah komunitas untuk silaturahmi. Di Depok, Bojonggede, dan Bogor ada beberapa komunitas ternama; seperti Sexy, Brazagan, Monster, hingga Caplamot.

Menurut Ketua komunitas Sexy (Solidaritas Elegant Xtrem Islamic) cabang Tanah Abang Jakarta, Ardy Handayani, komunitas dapat merekatkan para sopir angkot. Bahkan, juga memudahkan anggota jika mengalami masalah di jalan, termasuk urusan tilang dengan polisi.

"Biasanya, kalau komunitas ada orang yang urus soal tilang dan sebagainya. Para anggota dikenakan uang iuran bervariasi, tergantung komunitasnya. Uang itu bisa untuk macam-macam, mulai bakti sosial, sumbangan anggota sakit, hingga untuk kondangan (acara pernikahan) anggota," kata Ardy kepada VIVA.co.id.

Namun, tak sedikit pula para sopir angkot 'pecah' dan memilih keluar dari komunitas dengan sejumlah alasan.

Menurut sopir angkot D11 Depok-Pal Sigunung, Rizky, alasan paling klasik keluar dari komunitas ialah berkelahi karena wanita. "Biasanya sih, ribut gara-gara cewek, lihat mobil teman keren, pindah ke lain hati," kata dia, saat berbincang dengan VIVA.co.id.

Tak hanya itu, alasan lainnya lebih karena rebutan sewa penumpang, hingga penolakan kebijakan yang dikeluarkan komunitas. (asp)