Soal Bikin Sepeda Motor, Indonesia Boleh Bangga

Ilustrasi ekspor sepeda motor.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA – Penjualan kendaraan roda dua di Indonesia di 2018 ditargetkan lebih baik jika dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari 6,2 juta unit menjadi 6,3 juta unit. Selain itu, ekspornya juga diharapkan meningkat.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, di sela pembukaan Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2018.

"Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk mendorong industri alat transportasi, agar semakin berdaya saing dalam meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional," ujarnya di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 31 Oktober 2018.

Airlangga mengatakan, Indonesia salah satu basis produksi sepeda motor sekaligus pasar nomor tiga di dunia, setelah China dan India. Khusus ekspor, penjualan yang telah dicapai hingga September 2018 yakni 450 ribu unit.

"Jadi targetnya 10 persen (ekspor), karena itu bagian dari industri 4.0. Jadi kalau masih seperti ini, target (produksi) enam juta unit, ya berarti 600 ribu,” tuturnya.

Saat Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan, sepeda motor justru memberikan kontribusi positif yang signifikan, dengan total nilai ekspor pada 2017 sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp18,2 triliun. Sementara, total nilai impor US$ 450 juta atau Rp6,8 triliun.

Saat ini, industri sepeda motor telah memberikan kesempatan kerja kepada lebih dari 1,5 juta orang, yang terdistribusi pada berbagai lapangan kerja, mulai dari industri perakitan, industri komponen lapis pertama, kedua dan ketiga, sampai dengan tenaga kerja di tingkat penjualan, servis dan suku cadang.