Jarang Lakukan Ini, Naik Motor Berdua Jadi Enggak Nyaman

Ilustrasi berkendara motor.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Meski kapasitasnya hanya dua orang, namun tidak sedikit orang yang menggunakan sepeda motor sebagai kendaraan untuk melakukan berbagai aktivitas. Mulai dari bekerja, hingga liburan ke tempat wisata.

Mereka bahkan tetap mengendarai motor, meski hujan kerap mengguyur dengan lebat. Tak jarang yang nekat menerobos genangan, demi bisa tiba di tempat tujuan.

Berbeda dengan zaman dulu, motor kini sudah dirancang agar lebih nyaman saat dikendarai. Para ilmuwan telah merancang suspensi motor, agar bisa meredam guncangan berbagai kondisi jalan dengan kondisi baik.

Namun, pernahkah kamu merasa bahwa motor yang dikendarai tidak lagi senyaman saat masih baru? Padahal, umur kuda besi tersebut baru satu atau dua tahun saja.

Baca Juga: Main Adu Keren Tunggangan Calon Pemimpin Ibu Kota Baru

Dilansir dari laman resmi Suzuki, Selasa 3 Maret 2020, salah satu penyebab kerusakan pada suspensi depan sepeda motor, yakni adanya kebocoran pada tabungnya.

Oli yang seharusnya berfungsi mengatur kinerja peredam kejut, jumlahnya berkurang akibat adanya kebocoran. Penyebabnya, karet yang harusnya menahan agar tabung kedap udara mengalami pengikisan.

Karet bisa rusak, jika si pemilik motor jarang melakukan perawatan pada suspensi depan. Usai hujan atau menerobos genangan banjir, air kotor akan mengering di komponen tersebut.

Air mengandung berbagai macam kotoran, termasuk pasir atau kerikil kecil. Saat mengering, kotoran tersebut akan naik turun mengikuti besi peredam kejut dan bisa masuk ke sela-sela karet. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka karet bakal rusak dan terjadi kebocoran.