Harga BeAT Bekas Turun, Pedagang Cuma Berani Segini

Sepeda motor matik bekas
Sumber :
  • VIVA/Dian Tami

VIVA – Wabah virus corona yang melanda Indonesia, tidak hanya menimbulkan dampak ekonomi pada perusahaan besar saja. Mereka yang masuk dalam golongan pekerja informal, juga terkena imbasnya.

Seperti pengendara ojek dan sopir angkutan umum, yang pendapatannya menurun dratis saat diterapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. Tidak sedikit yang harus mencari nafkah dengan cara lain, agar tetap bisa menghidupi keluarga.

Sementara itu, ada juga beberapa orang yang terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK. Hal itu terjadi, karena perusahaan tidak lagi bisa bertahan dengan keuangan yang ada.

Pada masa seperti ini, barnag-barang berharga di rumah mulai dijual atau digadaikan. Termasuk, kendaraan bermotor pribadi. Tapi, sayangnya harga yang diberikan pedagang tidak lagi sebagus dulu.

Baca juga: Jokowi Larang Warga Mudik, Polri Siap Tutup Akses Jalan

Pemilik showroom Dori Motor, Ahmad mengatakan, harga sepeda motor bekas saat ini mengalami penurunan hingga 40 persen. Beberapa model yang biasanya mudah laku, juga turun banderolnya.

Hal itu disebabkan, tempat ia berjualan tidak seramai biasanya. Ia berpendapat, lebih baik mendapat untung kecil tapi stok laku, ketimbang menahan harga.

“Pedagang sekarang meraup keuntungan lebih sedikit. Normalnya satu motor Rp1 juta paling rendah, sekarang untung Rp300-400 ribu saja sudah dijual,” ujarnya, dikutip dari 100kpj, Selasa 21 April 2020.

Ia mencontohkan, motor Honda BeAT yang biasanya laku dengan harga tinggi, kini sepi peminat. Sebelum ada wabah virus, edisi 2019 biasa ia terima dengan harga Rp10 juta.

“Hancur harga BeAT sekarang. Untuk model 2019, harga beli pedagang Rp9,2-9,5 juta. Sebelumnya, di atas Rp10 juta dan kami jual bisa laku Rp10,7 juta,” tuturnya.