Kembali Sindir Motor Rp2,5 M Jokowi, Roy Suryo: Jangan-jangan Beda

Presiden Joko Widodo (tengah) mendengarkan penjelasan dari Menristekdikti M Nasir (kelima kiri) sebelum menjajal motor listrik buatan dalam negeri 'Gesits' seusai melakukan audiensi dengan pihak-pihak yang terlibat proses produksi di halaman tengah Istana
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Beberapa waktu lalu, satu unit motor listrik yang disebut milik Presiden Jokowi, membuat gempar warga Indonesia. Kendaraan itu dilelang, dan laku Rp2,55 miliar.

Namun, sang pemenang lelang justru meminta perlindungan ke pihak kepolisian karena tidak mampu membayar. Pria bernama M Nuh itu mengaku, ia tidak tahu bahwa acara yang diikutinya adalah lelang, dan justru mengira ia menang acara bagi-bagi hadiah.

Baca juga: Protes Tewasnya Kuli Bangunan, Warga Bakar Polisi Bermotor

Motor yang digerakkan oleh energi setrum itu memang spesial, karena selain dibuat di Indonesia, juga dibubuhi tanda tangan Jokowi. Setelah sempat membuat heboh, akhirnya penyelenggara acara resmi menunjuk Warren Tanoesoedibjo sebagai pemenang lelang.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo mengaku kaget bahwa motor yang harga jualnya hanya di kisaran Rp20 juta itu bisa laku miliaran rupiah.

Ia kemudian bertanya, jika motor saja bisa laku semahal itu, maka berapa kira-kira harga pesawat kepresidenan apabila juga dilelang. Menurutnya, uang sebanyak itu bisa digunakan untuk memberi subsidi pada masyarakat yang membutuhkan.

“Kalau motor listrik saja bisa laku Rp2,5 milyar, maka berapa lakunya kalau yang dilelang adalah Pesawat Kepresidenan B737-BBJ2 itu? Pasti hasilnya cukup untuk menutup BPJS, THR, BLT dan sebagainya,” ujarnya di Twitter, dikutip VIVA Otomotif Selasa 9 Juni 2020.

Tak hanya itu, ia juga menanyakan status dari motor tersebut, apakah baru atau bekas. Bahkan, ia juga memberi analisis soal mengapa M Nuh tidak jadi membeli motor tersebut.

“Jangan2 M Nuh tidak mau bayar karena Motor-nya BERBEDA ? Lihat Motor yg dinaiki dulu (Jok sudah dibuka Plastiknya) & Motor yg ditandatangani. Apa iya habis dinaiki terus di-plastik lagi?” tulisnya.