3 Orang Ini Niat Banget Modifikasi Gerobak

Gerobak listrik
Sumber :
  • Dok: Gelis

VIVA – Maraknya modifikasi kendaraan di Indonesia, tidak lepas dari banyaknya orang-orang yang kreatif. Ubahan dilakukan dengan berbagai sudut, mulai dari eksterior hingga interior.

Segala jenis kendaraan dijadikan kanvas untuk menuangkan ide-ide unik dan eksentrik, seperti mobil, sepeda motor hingga truk. Bahkan, kini gerobak juga dijadikan sebagai bahan modifikasi.

Gerobak yang digunakan bukan sembarangan, yakni kendaraan roda tiga listrik produksi PT Solar Panel Indonesia. Tiga orang modifikator kondang bakal mengadu ilmu mereka, dalam kontes Gelis Tuner Competition yang diadakan oleh National Modificator & Aftermarket Association dan bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian.

Acara ini digelar, untuk memicu produktivitas Usaha Kecil dan Menengah dengan tetap mengikuti perkembangan zaman menggunakan kendaraan penunjang usaha yang ramah lingkungan, fungsional dan terjangkau.

“Gelis akan memenuhi kebutuhan kalangan masyarakat luas, untuk turut serta merasakan sensasi teknologi kendaraan listrik yang efisien, harga terjangkau dan ramah lingkungan, dalam menjalankan kegiatan usaha produktif,” ujar Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika melalui konferensi pers virtual, dikutip VIVA Otomotif Jumat 17 Juli 2020.

Ketiga modifikator yang ikut serta yakni pemilik workshop cat merek Raptor dan builder kendaraan off-road, Marco Chendra; workshop spesialis lampu  dan estetika eksterior Yoong Motor, Yomin Sugianto; serta workshop spesialis pelek dan lifestyle HSR, Aldhy Rais.

Ketiga modifikator menerima kendaraan roda tiga listrik Gelis berjenis DC motor 800W dan uang tunai Rp15 juta untuk pengerjaan. Nantinya, ketiga karya modifikasi akan diluncurkan pada Indonesia Modification Expo 2020, yang diselenggarakan secara virtual pada 10 Oktober 2020.

“Penciptaan Gelis didorong dari keinginan dan harapan kami untuk bisa membantu para pedagang UMKM, meningkatkan taraf ekonominya dengan mobilitas yang lebih luas jangkauannya, karena mereka tidak perlu lagi mendorong gerobak dengan tenaga sendiri,” tutur Chief Marketing Officer SPI, Ary Tjahyono.