Skutik Buatan Indonesia Laris Manis di Luar Negeri

Para pekerja merakit sepeda motor di suatu pabrik di Cikarang, Jawa Barat.
Sumber :
  • REUTERS/Enny Nuraheni

VIVA.co.id – Berbeda dengan pasar domestik yang masih lesu, pasar ekspor sepeda motor dari Indonesia rupanya justru menunjukkan tren positif. Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) Gunadi Shinduwinata menyebut, angka kenaikan ekspor sepeda motor sekira 500 persen. 

"Ekspor meningkat sampai September mendekati 300 ribu. Jika dibandingkan tahun lalu, naiknya hingga 500 persen, jadi tumbuhnya besar, dari tahun 2014 hingga tahun 2016," tutur dia ditemui di Jakarta.

Pencapaian itu, menurut Gunadi, bisa mengalami kenaikan dikarenakan pasar motor kecil di bawah 250cc sudah banyak diminati negara-negara maju, contohnya seperti skuter matik (skutik).

"Jadi sekarang ini karena didukung oleh kondisi global motor kelas kecil di bawah 250cc mulai disukai. Kalau sebelumnya hanya disukai di negara-negara berkembang, sepeda motor kecil juga mulai masuk ke negara-negara maju. Orang negara maju juga lebih memilih motor kecil untuk jarak dekat, jadinya motor kecil digunakan dan jadi tren," kata dia.

Berkat tren skutik tersebut, angka ekspor dari tahun 2014 hingga 2016 dikatakan mencapai peningkatan dengan kontribusi paling besar dari segmen skutik dengan torehan 70 persen. "Hampir seluruhnya ya, mayoritas itu sekarang ini komposisi hampir 70 skutik paling besar eskpor," tutur dia.

Berharap di IMoS

Perhelatan Indonesia Motorcycle Show (IMoS) yang bakal digelar 2 sampai 6 November 2016 diharapkan AISI dapat mengkatrol penjualan sepeda motor hingga akhir tahun. Hal ini dikarenakan pada periode Januari-Juli 2016, pasar otomotif nasional roda dua mengalami paceklik akibat berbagai faktor.

"Memang beberapa bulan terakhir ini kalau dilihat pasar agak menurun dan secara daya beli juga berkurang. Nah, dengan adanya pameran ini diharapkan akan menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga pasarnya bisa sedikit terisi dengan munculnya produk baru," kata Gunadi.

Nilai transaksi di IMoS 2016 pun diyakini dapat melampaui pencapaian edisi sebelumnya. Peluncuran-peluncuran sepeda motor terbaru yang dilakukan di pameran dua tahunan ini, dianggap bakal jadi senjata agar dapat mendulang untung para produsen motor di Tanah Air.

"Tentu harapanya pasti lebih dari angka Rp35,8 miliar tahun lalu, ini kan tergantung produsen, karenakan masing-masing belum mengeluarkan ‘kungfunya’, kenaikannya mungkin ada sekitar 25 hingga 30 persen," ujar dia.

Dengan persentase tersebut, nilai transaksi IMoS dipercaya mampu menembus lebih dari Rp40 miliar. IMOS 2016 sendiri akan berlangsung selama lima hari, dari 2-6 November di Jakarta Convention Center, Senayan. Secara total, ajang kali ini bakal diikuti 33 merek dari beberapa kategori produk.

Di antaranya, ada lima pabrikan anggota AISI seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS. Selain itu, tiga merek non-anggota AISI seperti Nozomi, BMW serta TVS juga bakal ikut meramaikan pameran tahun ini.