Rawat Aki Kering Gampang, Tinggal Siram Air Panas

Aki basah dan aki kering kendaraan. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • www.icrixs.com

VIVA – Aki merupakan salah satu organ penting pada sebuah mobil. Tanpa aki, mobil akan dapat menyala.

Ada dua jenis aki yang saat ini digunakan banyak pemilik kendaraan, yaitu aki kering dan aki basah. Meski aki kering tidak perlu perawatan seperti halnya aki basah, tetap saja terminal positif dan negatif aki kering butuh perhatian khusus. Seperti apa?

"Kalau aki kering perawatannya hanya untuk terminal dilihat ada yang putih atau tidak, dan bisanya disiram air panas sembuh. Umurnya aki kering itu satu sampai dua tahun," ujar Muksin, Technical Operasional PT Wacana Prima Sentosa, produsen aki Massiv di Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Maret 2018.

Dia menjelaskan, pada aki kering, gel sangat sulit menguap. Bahkan jika mengalami penguapan akan kembali lagi ke wadah aki. Sehingga jenis aki ini tidak membutuhkan proses pengisian ulang seperti halnya aki basah.

"Nah yang paling banyak perawatannya itu aki konvensional (basah), usianya kalau airnya cepat kering tinggal nunggu saja, sehari, seminggu, sebulan dan seterusnya pasti rusak. Paling lama sebulan sudah pasti aki rusak dengan kondisi air kering," tuturnya.

Untuk perawatan aki basah, dianjurkan tiap satu bulan sekali harus ditambah airnya. Karena penguapannya disebut tinggi. "Sebab komponen aki basah terbuat dari timah hitam jadi sebulan sekali harus tambah air. Bukan kuras. Kalau perawatannya benar, umur aki basah itu relatif satu tahun atau satu tahun setengah."