Ternyata Ini Sumber Bunyi 'Tiktik' Saat Lampu Sein Mobil Menyala

Lampu sein merambat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jeffry Yanto

VIVA – Produsen otomotif memiliki tanggungjawab besar, untuk menciptakan kendaraan yang aman ketika dipakai oleh konsumen. Tak heran bila dalam sebuah mobil disematkan beragam fitur, yang mendukung keamanan ketika dikemudikan di jalanan.

Salah satu yang biasa dipakai pengemudi untuk mendukung keamanan dan keselematan berkendara adalah lampu sein (sign). Fitur ini menjadi piranti standar yang disematkan oleh pabrikan, untuk semua jenis mobil. Fungsinya sebagai alat komunikasi bagi pengguna jalan lainnya.

Perangkat ini sudah dikenal di kalangan industri otomotif dunia sejak tahun 1930. Produsen mobil asal Amerika Serikat, Buick adalah yang pertama kali menanamkannya di kendaraan dan menjadikan komponen tersebut peranti wajib.

Lampu sein ini wajib dipakai oleh pengemudi saat kendaraannya hendak berbelok. Untuk mengaktifkannya, cukup menggeser posisi tuas yang ada di sisi kiri maupun kanan setir, ke atas maupun bawah.

Dalam kondisi aktif, lampu dengan sinar oranye atau kuning yang ada di bodi mobil tersebut akan berkedip dengan tempo tertentu. Sehingga, nantinya bisa menjadi tanda yang dilihat oleh pengguna jalan lainnya.

Baca juga: Mobil Supra ala Fast & Furious Dijual, Harga Lebih Murah dari Fortuner

Jika diperhatikan dengan seksama, saat lampu sein dalam kondisi aktif atau menyala, maka akan terlihat indikator yang juga berkedip di bagian instrument cluster. Selain itu, kerap diiringi bunyi 'tik' yang berulang, dan bisa didengar dengan jelas oleh pengemudi.

Melansir dari 100KPJ, Senin 20 Juli 2020, bunyi lampu sein terjadi karena panas dari komponennya saat menyala. Saat pengemudi menyalakannya, perangkat elektronik pada akan memanaskan per bimetalik yang membuatnya bersentuhan dengan potongan logam berukuran kecil.

Saat dua komponen itu saling bersentuhan, maka arus listrik akan mengalir dan memberikan tenaga untuk menyalakan lampu sein. Kemudian per bimetalik akan kembali ke kondisi seperti semula, dan prosesnya akan terus berulang hingga menimbulkan bunyi.

Seiring perkembangan teknologi, perpindahan per tidak lagi menggunakan panas, tetap memanfaatkan sinyal elektronik yang dialirkan ke elektromagnet melalui chip. Bunyi khas tersebut bisa saja dihilangkan, namun pabrikan mobil tetap memanfaatkannya agar pengemudi tidak lupa untuk mematikan tanda untuk berbelok itu.