Mulai Sekarang Jangan Pakai Helm Basah

Ilustrasi helm basah.
Sumber :
  • Seva.id

VIVA – Menaruh helm di motor kerap dilakukan oleh para pengendara, karena dianggap sebagai langkah yang praktis. Mereka tidak perlu menenteng alat pelindung kepala itu ke mana-mana.

Meski demikian, bukan berarti hal itu tidak berisiko. Selain hilang, helm yang digantung di motor juga dapat basah saat hujan turun. Apalagi jika posisinya diletakkan dengan bagian dalam menghadap ke atas.

Saat kembali ke parkiran, ada beberapa pengendara yang memutuskan untuk tetap memakai helm basah tersebut supaya bisa cepat tiba di rumah.

Dilansir VIVA Otomotif dari laman Seva.id, Kamis 1 Juli 2021, sebaiknya hal itu tidak dilakukan lagi karena bisa menimbulkan efek buruk pagi pengguna.

Helm yang lembap dan basah dapat menyebabkan jamur di kepala, karena mengandung bakteri. Bakteri itu nantinya akan menyebabkan penyakit di kulit kepala, dengan gejala awal muncul rasa gatal.

Parahnya lagi, jamur juga bisa menyebar ke pipi dan dagu yang berasal dari tali untuk mengencangkan helm. Hal itu dikarenakan material yang dipakai untuk membuat tali pengencang memiliki pori, yang bisa menjadi tempat bersarangnya penyakit.

Helm yang basah juga mengakibatkan panu, kudis, jerawat, dan kepala ketombean. Belum lagi bau yang muncul serta rasa dingin, membuat pengendara jadi tidak nyaman dan hilang konsentrasi.

Oleh sebab itu, disarankan untuk menaruh helm di tempat penitipan. Atau, bawa plastik pembungkus supaya helm tidak kebasahan saat hujan tiba-tiba mengguyur.

Terakhir, pastikan helm mendapat perawatan berkala dengan cara dicuci langsung dikeringkan di tempat yang banyak angin. Jangan jemur di bawah terik matahari, karena bisa menyebabkan bau apek dan merusak busanya.