Tak Picu Ledakan, Pakar Pastikan Main HP di SPBU Aman

Bermain HP di SPBU. Foto: Ist.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA – Saat mengunjungi stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU, kita pasti sering menemukan warning sign atau papan peringatan yang berisikan larangan bermain ponsel atau HP. Lantas, benarkah larangan tersebut dibuat untuk mencegah terjadinya ledakan?

Hingga kini, kebenaran mengenai hal itu masih terkesan simpang siur. Bahkan, sempat ada perdebatan secara tak langsung antara satu pakar dengan pakar lainnya. Namun, terkini, studi mengungkap, bermain HP saat berada di SPBU sejatinya aman dan tak bisa memicu ledakan.

Dilansir dari CBC, Jumat 17 September 2021, Standar Teknis dan Otoritas Keselamatan (TSSA) Toronto, Kanada berupaya meluruskan pandangan keliru yang dipercaya banyak orang. Salah satu perwakilan mereka memastikan, anggapan bermain ponsel di SPBU bisa memicu ledakan merupakan asumsi kosong belaka.

“Berdasarkan data, tidak pernah terjadi hal itu (ledakan saat bermain ponsel di SPBU) Toronto. Jadi kami merasa tenang dan memutuskan untuk menerapkan pendekatan berbasis risiko. Namun, kami akan mengizinkan penggunaan ponsel di pom bensin, karena itu aman,” ujar Direktur Keamanan Bahan Bakar TSSA, John Marshall.

Sementara perwakilan Asosiasi Bahan Bakar Kanada, Marc Gagnon mengatakan, anggapan main HP bisa memicu ledakan di SPBU hanya berlaku di zaman dulu, bukan sekarang. Sebab, ponsel pintar yang beredar saat ini umumnya memiliki tegangan baterai lebih rendah.

“Bertahun-tahun lalu, hal itu mungkin terjadi. Karena dalam ukuran baterai, ponsel dulu punya tegangan yang besar, sehingga menyimpan risiko itu (terjadinya ledakan). Sekarang hal tersebut mustahil (terjadi), karena tegangan baterai ponsel jauh lebih kecil,” terang Gagnon.

Petugas SPBU melayani masyarakat dengan mengisi BBM jenis Pertalite di Kota Sorong, Papua Barat

Photo :
  • ANTARA FOTO/Olha Mulalinda

Marshall dan Gagnon akhirnya sepakat, meskipun bermain ponsel di SPBU tidak memicu ledakan, namun tetap lebih baik jika perangkat elektronik tersebut disimpan saat melakukan pengisian bahan bakar. Sebab, menurut mereka, bahaya dari perilaku tersebut sebenarnya bukan ledakan, melainkan terganggunya konsentrasi seseorang.

“Jadi risiko terbesarnya terletak pada gangguan, seperti ketika kamu mengemudi dan bermain ponsel, kamu pasti akan kesulitan dan konsentrasimu terganggu. Bisa saja saat mengisi bahan bakar, hal yang sama terjadi dan memicu hadirnya insiden tak diinginkan,” kata Gagnon.