Mengungkap Alasan Ban Mobil Warna Hitam, Padahal Dulu Putih

Hankook jadi ban standar mobil listrik VW ID.4.
Sumber :
  • Hankook

VIVA – Ban merupakan salah satu komponen vital di kendaraan. Meski bahan dasarnya hanya terbuat dari karet, namun ban memiliki beberapa fungsi utama. Yang pertama sebagai penahan bobot kendaraan, dan pengendaranya.

Selain itu, ban menjadi garda terdepan untuk menahan getaran, atau guncangan saat mobil berjalan, sebelum sampai ke suspensi. Fungsi yang ketiga adalah sebagai ujung tombak penerus tenaga yang dihasilkan dari mesin.

Kemudian fungsi lainnya sebagai kontrol kemudi, baik atau tidaknya proses handling juga dipengaruhi kondisi ban. Maka tidak heran jika daya pengereman, hingga laju mobil saat berakselerasi ditentukan dari kondisi si karet bundar.

Namun ada hal lain yang tidak disadari dari komponen tersebut. Ya, tidak semua memperdulikan bahwa ban untuk semua jenis kendaraan memiliki warna hitam. Padahal banyak warna yang bisa dipalikasikan, kenapa?

Berdasarkan informasi dari Jalopnik, Kamis 23 September 2021, perkembangan teknologi ban sudah mengalami metamorfosis panjang sejak pertama kali digunakan pada mobil Ford Model T yang dilahirkan pada 1908.

Warna ban awalnya putih, mulai menjadi hitam pada saat Perang Dunia I. Seiring perkembangan zaman, kini karet bundar tersebut memiliki ukuran, dan desain yang semakin beragam, dengan bahan dasar yang berubah.

Sebenarnya, putih merupakan warna alami karet. Pada masa itu, pembuat ban tak begitu memedulikan tampilan. Sampai akhirnya, komponen itu ditambahkan karbon agar lapisan terluarnya menjadi lebih kuat, dan tak gampang aus.

"Ban mobil pertama memiliki warna lebih terang karena warna alami karet. Karbon hitam ditambahkan ke senyawa karet sekitar tahun 1917 dan menghasilkan peningkatan ketahanan aus sepuluh kali lipat," ungkap salah seorang perwakilan perusahaan Ford.

Senada dengan juru bicara Michelin sebagai pabrikan ban global yang tidak diungkapkan identitasnya. Menurutnya, ban berwarna hitam memiliki daya cengkram yang lebih kuat, dan kebal terhadap panas, dan sinar ultraviolet.

Hal yang sama diberitakan dari sumber lain, salah satunya The News Wheel. Warna hitam pada ban karena salah satu bahan dasarnya adalah karbon. Artinya komponen itu bukan hanya terbuat dari karet alam, dan kawat saja.

Karena ketersediaan seng oksida mulai langka, maka pembuatan ban diganti dengan bahan karbon, yang secara fungsi juga lebih baik. Karena meningkatkan daya cengkram, dan tidak membuat ban mudah retak karena kepanasan.

Masih menurut sumber yang sama, saat menggunakan seng oksida ban mobil hanya bisa bertahan 5.000 mile, atau setara 8 ribu kilometer. Setelah menggunakan karbon, umur atau masa pakainya bisa 50 ribu mile setara 80 ribu km.