Kondisi Mengerikan Mobil yang Pakai Cairan Penambah Oktan

Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Untuk menghasilkan performa yang maksimal, tentu dibutuhkan bahan bakar dengan oktan yang sesuai kebutuhan mesin. Namun belakangan, banyak pemilik kendaraan, utamanya roda empat, yang menggunakan octane booster alias cairan penambah oktan bensin.

Tujuannya, tentu untuk menghemat kantong saat mengisi bahan bakar yang oktannya tidak sesuai dengan kebutuhan mesin. Lantas, apa efek buruknya?

Menurut Iwan Abdurahman, Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM), penggunaan octane booster memang tidak baik.

"Barang aftermarket itu soalnya banyak yang bagus dan yang jelek juga banyak. Waktu itu pernah ada konsumen yang rajin pakai cairan adiktif ini. Tapi masalahnya ketika servis besar dari mulai filter, saluran bahan bakar, dan injektor terdapat jelaga atau endapan,” ujarnya saat berbincang dengan VIVA.co.id, Minggu 16 Oktober 2016.

Ia mengatakan, tentu dengan adanya jelaga ini akan membuat performa mesin menurun jika tidak segera dibersihkan. “Lebih baik gunakan oktan tinggi sesuai dengan kebutuhan mobil, daripada menggunakan carian adiktif,” kata dia. “Saya lebih menyarankan menggunakan pembersih injektor."

Kata dia, cairan pembersih injektor aman digunakan, karena bahan kimia yang digunakan itu lebih rendah dibanding octane booster dan lebih mudah larut jika tercampur dengan bahan bakar.