Kenali Cara Mengemudi Bikin Cepat Rusak Mobil Baru

Ilustrasi. Mengemudi.
Sumber :
  • kusukkasak.com

VIVA.co.id – Memiliki mobil baru sudah pasti menjadi impian banyak orang. Meski demikian, mengendarai mobil dengan status baru dibutuhkan perlakuan khusus alias tak boleh sembarang. Sebab, salah-salah perlakuan bakal menimbulkan masalah di kemudian hari.

Salah satu perhatian saat menggunakan mobil baru yakni melewati masa inreyen, di mana kendaraan diwajibkan melewati proses adaptasi mesin. Selain itu, ada beberapa hal lainnya yang perlu diperhatikan. Menurut Instruktur Technical Service Training PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Ichsan Adi Permana, pengguna mobil baru disarankan agar menghindari aksi tancap gas pada saat mulai berjalan atau selama pengendaraan dilakukan.

"Hindari akselerasi mendadak, mengemudi pada kecepatan tinggi, mengemudi terus menerus pada gigi kecepatan rendah atau memacu kendaraan pada kecepatan konstan dengan periode yang lama," kata Ichsan kepada VIVA.co.id di Jakarta, Selasa 6 Desember 2016.

Pengguna mobil baru juga disarankan agar tidak berjalan lambat dengan posisi gigi kecepatan tinggi. Selama 300 kilometer pertama, hindari mengerem atau berhenti secara mendadak. "Semua ini direkomendasikan untuk mencegah mesin dan komponen kendaraan lainnya cepat rusak, karena komponen seperti ring piston, dinding silinder, bearing dan conecting rod masih dalam masa penyesuaian," ungkapnya.

Masa uji kendaraan dikatakan harus tetap dilakukan pada mobil baru. Hal ini patut dilakukan agar mesin kendaraan tetap bekerja secara optimal dan tak merusak komponen kendaraan lainnya.

"Termasuk juga di dalam transmisi dan sistem rem, ditambah lagi oli mesin di masa uji juga mengandung metal sisa proses machining atau penyesuaian celah komponen, karenanya pastikan mengikuti rekomendasi tersebut untuk memperpanjang usia mobil."