Kenali Gejala Kerusakan Power Steering Mobil

setir mobil. Ilustrasi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Jeffry Yanto

VIVA.co.id – Teknologi yang semakin maju membuat mobil kian aman dan nyaman dikendarai. Salah satu fitur yang saat ini banyak digunakan produsen mobil yang juga sangat membantu pengemudi yaitu power steering.

Fitur ini tak dapat dipungkiri sangat membantu pengemudi untuk lebih nyaman bermanuver dan juga melewati jalanan yang terjal sekalipun. Sebab, fitur ini mampu meringankan kemudi agar dapat diputar lebih ringan.

Kendati demikian, seiring waktu pemakaiannya, komponen ini juga dapat mengalami kerusakan. Perannya yang sangat membantu tentu menjadi keharusan untuk menjaga dan merawatnya. Lantas, apa saja tandanya power steering telah rusak?

Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosadi
mengatakan, gejala pertama mulai rusaknya power steering yaitu munculnya suara aneh ketika memutar kemudi.

"Kalau power steering yang hidrolic, biasanya ada bunyi-bunyi dulu, bunyi itu keluar karena pelumasan tidak bagus atau olinya bocor, setelah itu steering terasa lebih berat. Kalau yang tipe EPS (electric), jika ada indikasi masalah, indicator eps nya menyala," katanya kepada VIVA.co.id, Kamis 5 Januari 2017.

Jika dibiarkan tentu akan mengalami kerusakan yang fatal, contohnya setir tidak bisa bergerak dan juga kemudi menjadi berat tak terkendali. "Kalau perputaran jadi lambat sih enggak, tetapi terasa lebih berat seperti tidak pake power steering," ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM), Iwan Abdurrahman. Menurutnya, jika power steering mulai mengalami kerusakan tanda pertama yang akan keluar yaitu mulai beratnya setir kemudi.

"Kalau yang model hidrolik, gradual akan memberat daya putar stir, sampai akhir benar-benar berat. Nah, kalo yang model EPS, tidak pakai gejala, biasanya langsung berat," ujarnya.

Berat tersebut, kata Iwan, dikarenakan aliran atau tekanan hidrolik power steering mulai berkurang. "Ada juga yang gara-gara pompa bocor seal nya, atau minyak nya bocor keluar dari rack power steering. Itu bisa dilihat ada rembesan di rack power steering," katanya.

Selain itu, beratnya setir diakibatkan karena adanya aliran cairan yang mampet akibat kotoran yang menumpuk. Sehingga, setir terasa berat dan tak terkendali. "Kalau daya balik setir sih lebih banyak andil dari spooring kaki kaki, jadi tidak terpengaruh," katanya.

Untuk itu, jika mobil sudah mengalami hal demikian, mereka menyarankan untuk segera membawanya ke bengkel resmi terdekat. Sebab, jika tidak langsung ditangani salah-salah setir kemudi bisa rusak parah.

Ada baiknya, mereka menganjurkan pengecekan power steering dilakukan saat servis berkala setiap 6 bulan atau berjangka sebanyak 10 ribu kilometer sekali. (adi)

"Kalau dirasa mulai memberat, atau lihat rembesan minyak, sebaik nya bawa ke bengkel. Teknisi kami akan periksa kebocoran, jumlah dan kualitas minyak power steering nya juga," katanya.