Mengerem Pakai Dua Jari, Amankah?
- Motorcycle
VIVA.co.id – Meski memiliki sepeda motor, namun belum tentu seseorang memahami cara berkendara yang benar dan aman. Salah satu contohnya adalah memposisikan jari tangan pada tuas rem.
Umumnya, pemotor memposisikan dua jari tangan menempel pada tuas rem. Teknik seperti itu kerap dilakukan karena dianggap nyaman oleh pemotor. Mereka bisa sewaktu-waktu menarik tuas rem saat membutuhkan pengereman mendadak ketika sedang melaju kencang.
Cara seperti ini juga banyak dilakukan oleh pembalap MotoGP. Seperti Valentino Rossi, yang memakai tiga jari untuk mengerem. Sedangkan, Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo menggunakan dua jari untuk mengerem.
Menurut Chief Instructor Safety Riding PT Astra Honda Motor, Johanes Lucky, teknik pengereman seperti pembalap MotoGP tak berlaku jika diterapkan di jalan biasa.
"Ini beda, kalau pemotor biasa ngerem itu untuk berhenti. Tapi pembalap, dia ngerem tapi harus jaga putaran mesinnya," kata Johanes di Surabaya, Jawa Timur, Rabu 17 Mei 2017.
Yang dimaksud Johanes adalah pembalap sengaja tidak menggunakan empat jari, karena dua jari yang lain digunakan untuk mempertahankan tuas gas pada posisi terbuka. Hal itu sulit dilakukan jika keempat jari berada pada tuas rem.
"Kenapa jarinya standby, itu untuk menjaga putaran mesin. Salah kalau dipakai saat jalan biasa," tuturnya.
Kata dia, tak disarankan memperlambat laju kendaraan dengan dua atau tiga jari. Alasannya, pengereman menjadi kurang maksimal. Untuk memperlambat laju motor, dia menganjurkan pakai empat jari.
"Teknik pengereman beda-beda memang, kalau di off-road, pakai dua jari. Kalau pakai empat jari, tuas gas bakal lepas. Jadi, di tiap lintasan beda," katanya.