Nasdem: Terapkan Khilafah Sama Saja Khianati Pendiri Bangsa

Bendera Partai Nasdem.
Sumber :
  • Antara/ Yusran Uccang

VIVA – Anggota Dewan Pakar Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi menegaskan khilafah sudah tidak relevan lagi dibahas di Indonesia. 

"Di Arab saja sudah tidak laku sistem khilafah, apalagi di Indonesia. Kita menilai kalau masih ada yang mau menerapkan khilafah di Indonesia, itu sama saja mengkhianati para pendiri bangsa Indonesia, termasuk di dalamnya para ulama besar, KH Agus Salim, KH Wahid Hasyim, dan ulama-ulama lain yang juga pahlawan nasional," ujar Taufiqulhadi di Jakarta, Kamis, 4 April 2019.

Anggota DPR RI Komisi III ini menjelaskan, konsep khilafah tidak perlu diberi ruang di Indonesia. Bahkan, kata dia, tidak ada sistem yang perlu dicari-cari lagi karena NKRI dan Pancasila sudah tidak bisa ditawar. 

"Kalau kita sejajarkan di peta, ujung Aceh sampai ujung Papua itu sama dengan dari Yerusalem sampai ke London, mana ada kekhalifanan yang sebesar itu? Ini Indonesia sudah merupakan rahmat dari Allah SWT, kita dulu ada kerajaan-kerajaan di Indonesia, sudah diperastukan, jadi satu negara yang besar kok malah ada yang mau khilafah, sangat tidak relevan," ucap dia.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di kesempatan berbeda mengingatkan kepada kader dan simpatisan NasDem untuk terus menjaga nilai-nilai Pancasila ciri khas bangsa Indonesia. 

Menurut Paloh, hanya Pancasila yang bisa menyelamatkan bangsa ini dari perpecahan.

"Selamatlah bangsa kita kalau rakyat masih punya kemampuan dan keinginan tetap mempertahankan prinsip dasar bangsa dan negara pada ideologi Pancasila. Sudah menjadi kewajiban bagi kader NasDem untuk memulai itu dari diri sendiri," kata dia.

Paloh juga meminta kader NasDem harus mampu memulai dan menjadi panutan dalam hal menjaga toleransi dan kerukunan. Selain itu, dengan konsistensi kader yang tetap menjaga ucapan dengan perbuatan, Paloh meyakini dalam Pemilu Serentak 17 April 2019 mendatang, NasDem mampu masuk dalam posisi partai tiga besar. 

Terpisah, anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny mengatakan Pancasila mulai diaplikasikan lewat generasi milenial yang mudah terserang paham radikalisme. 

Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah tepat karena menyasar generasi kekinian. "Ideologi itu harus dilawan dengan idelogi," ujar dia.

Selain itu yang penting, lanjut dia, bagaimana mengakses Pancasila yang juga harus aplikatif. Contoh yang penting Pemerintahan Jokowi itu mengaktualisasikan sila ketiga dan sila kelima. 

"Pembangunan infrastruktur Sumatera, Sulawesi itu kan mempersatukan Indonesia. Harga-harga kan jadi murah, nah itu kan keadilan sosial," kata dia. (EP)