Peta Pemilih Muslim di Pilpres 2019 Versi Indodata

Momen Haru Jokowi-Prabowo.
Sumber :
  • Biro Pers Istana.

VIVA – Lembaga Indodata merilis survei terkait polarisasi suara pemilih muslim dalam Pemilu 2019. Apakah lebih banyak ke pasangan calon 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, atau pasangan calon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

Direktur Eksekutif Indodata, Danis Wahidin, mengatakan bahwa polarisasi pemilih muslim merata. Tidak hanya serta merta suara pemilih itu ada di salah satu pasangan calon.

Dari 86 persen pemilih muslim dari total seluruh pemilih di Indonesia, pihaknya mencatat tiga ormas yakni Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Persis. Dari ketiga ormas itu, seluruh kadernya memberikan suara mayoritas ke pasangan calon 01, Jokowi-Ma'ruf walau dengan persentase yang berbeda-beda.

Pada ormas Muhammadiyah, dengan basis data sebesar 22,60 persen, yang mendukung Jokowi-Ma'ruf adalah sebanyak 47,10 persen. Sementara itu, yang mendukung Prabowo-Sandi sebesar 38,00 persen. Ada 14,90 persen yang menyatakan tidak menjawab.

Di ormas Nahdlatul Ulama (NU), berdasarkan basis data sebesar 60,30 persen, ada 67,80 persen warga Nahdliyin yang menjatuhkan pilihannya ke pasangan Jokowi-Ma'ruf. Sementara itu, 31,10 persen memilih Prabowo-Sandi. Hanya 1,10 persen yang tidak menjawab.

Sementara itu, kader Persis, dengan basis data sebesar 8,10 persen, ada 65,70 persen yang memilih untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf. Selanjutnya sebanyak 34,30 persen memilih Prabowo-Sandi.

Di luar ketiga ormas terbesar di Indonesia itu, dengan basis data 7,30 persen, juga mayoritas memilih Jokowi yakni sebesar 75,00 persen. Sementara itu, 25,00 persen memilih Prabowo.

"Mereka terpolarisasi pada dua-duanya (pasangan capres-cawapres). Ini membuktikan mereka (pemilih muslim) pluralis. Tidak ada fundamentalisme pemilih muslim di Indonesia," kata Danis, dalam rilis surveinya, Senin 8 April 2019.

Survei Indodata, dilakukan terhadap 1.200 responden dari seluruh Indonesia. Mereka yang disurvei dengan wawancara multi stage random sampling, adalah yang sudah masuk dalam daftar pemilih tetap atau DPT. Margin of error dari survei ini sebesar lebih kurang 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.