Terhipnotis Pesona Bon Jovi

Bon Jovi
Sumber :
  • REUTERS/Steve Marcus/Files

VIVA.co.id - Malam itu, Jumat 11 September 2015, Stadion Gelora Bung Karno (GBK) mendadak pecah. Suara tabuhan drum dan lengkingan gitar membahana di sekeliling GBK.

Ya, konser Bon Jovi dimulai. Namun, bukan sang legenda yang membukanya langsung, melainkan salah satu penggemar berat Bon Jovi.

Teriakan semakin menjadi saat jarum jam menunjukkan sekitar angka 19.00. WIB. Tanpa kata sambutan, Sam Tsui mengambil alih panggung.

"Oh my God, what's up Jakarta
?" kata Sam di tengah-tengah lagu pertamanya.

Sam baru menyapa penonton sebelum menyanyikan lagu keduanya, "Trust". Sam juga memperkenalkan dirinya dan mengaku sebagai salah satu fans berat Bon Jovi.

"Apa kabar Jakarta, ini sangat mengagumkan. Nama saya Sam Tsui, saya penyanyi asal Amerika dan salah satu fans berat dari Bon Jovi," katanya.

Tata cahaya panggung dibuat megah. Layar portrait terletak di kanan-kiri panggung. Meski tak terlalu besar, cukup membantu penonton yang berada di barisan belakang.

"Saya merasa beruntung bisa di sini. Ini penonton terbanyak bagi saya. Ini live streaming. Semua orang bisa melihat, sambut mereka yang melihat kita dari live streaming," kata Sam lalu membawakan lagu "Shadow".

Sekitar 40 ribu penonton harus menunggu setidaknya selama 30 menit untuk menyaksikan aksi Bon Jovi. Sekitar pukul 20.30 WIB, lampu kembali dimatikan dan mengundang sorak sorai penonton.

Jon Bon Jovi tampil dengan pakaian dan gitar serba hitam. Ia tampak segar dan membawakan tiga lagu pada malam itu. Setelah lagu ketiga, "Lost Highway". Bon Jovi menyapa penggemarnya.

"Halo, apa kabar?" sapa Jon Bon Jovi dengan Bahasa Indonesia. "Selamat malam Jakarta. Senang bisa kembali setelah waktu yang lama. Malam masih panjang, jadi mari kita lanjutkan," katanya dalam Bahasa Inggris.

Konser Bon Jovi benar-benar sukses mengingatkan memori lagu-lagu lawas yang pernah ngehits di tahun 1990an. Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, menjadi lautan manusia.

Dari pantauan VIVA.co.id di lapangan, penonton tampak larut dalam memori saat lagu-lagu lawas Bon Jovi dilantunkan. Para penonton juga dengan serentak ikut bernyanyi bersama sang idola.

Beberapa lagu lawas seperti It's My Life, You Give Love a Bad Name, hingga Bad Medicine sukses menghipnotis penonton.

Konser akhirnya harus berakhir pada pukul 22.30 WIB dengan lagu penutup Livin' on a Prayer. Namun, sebelum konser ditutup, Jon Bon Jovi sempat mengucapkan terima kasih kepada para penggemarnya.

"Terima kasih, I Love Indonesia!" kata Jon Bon Jovi.

Setelah 20 Tahun, Bon Jovi Kembali ke Indonesia

Sebenarnya, konser ini bukan pertama kali Bon Jovi hadir ke Indonesia. Ya, pada 1995, tepat 20 tahun lalu, Bon Jovi pernah menggelar konser di Ancol, Jakarta Utara. Pada waktu itu pun antusiasme penggemar Bon Jovi di Indonesia tak kalah tinggi. Tak kurang dari 50 ribu orang memenuhi Pantai Karnaval, Ancol.

Tahun ini, antusiasme penggemar bahkan sudah terasa sejak Kamis, 10 September 2015, saat Bon Jovi beserta krunya mendarat di Jakarta.

Laman Facebook Bon Jovi langsung diserbu penggemar yang mengucapkan selamat datang dan ungkapan ketidaksabaran menyaksikan konser keduanya di Indonesia.

Konser kedua ini, grup band yang terbentuk pada 1983 itu hanya membawa tiga personel, yakni sang vokalis John Francis Bongiovi, Jr alias Jon Bon Jovi, pianis dan keyboardist David Bryan, drummer Tico Torres. Seperti diketahui, sang gitaris andalan, Richie Sambora telah memutuskan hengkang pada 2013.

Tiket konser pun ludes beberapa hari sebelum konser digelar. Sebanyak 40.000 tiket yang disediakan oleh pihak promotor sold out dibeli penggemar setianya.

"Tiket sudah terjual habis. Untuk pertama kalinya acara Live Nation (di Indonesia) terjual habis," kata perwakilan Live Nation, Kimberly.

Kimberly menekankan bahwa tak ada penjualan tiket tambahan sebelum konser digelar. Katanya, promotor ingin menghindari penjualan tiket palsu yang sebelumnya terjadi menimpa beberapa calon penontonnya.

Demi mengamankan konser terbesar di Tanah Air ini, pihak promotor pun menggaet pihak keamanan, yakni polisi. Sekitar 3.300 personel polisi pun dikerahkan untuk menjaga tempat konser yakni Gelora Bung Karno Senayan dan sekitarnya.

Selain pengamanan dari personel, aparat kepolisian menempatkan anjing pelacak pada konser tersebut.

"Untuk awal proses sterilisasi diterjunkan dua anjing pelacak bahan peledak," ujar Kasubnit Pelacakan dan Penangkalan Unit Satwa Ditsabhara Polda Metro Jaya, Aiptu Siregar ketika dihubungi.

Siregar menambahkan, kawasan GBK disterilisasi oleh anjing pelacak bahan peledak pada Jumat 11 September 2015 siang atau sekitar 7 - 8 jam sebelum konser Bon Jovi dimulai.



Negara Pertama di Konser Asia Bon Jovi

Kimberley Fraser selaku managing director Live Nation Indonesia, promotor konser, mengungkapkan alasan Bon Jovi memilih Indonesia menjadi negara pertama dalam tur mereka.

"Alasan membuka tur di Indonesia adalah, mereka sangat bersemangat dan mencintai para penggemar di Indonesia," ujar Kimberley dalam jumpa pers di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Kamis, 18 Juni 2015.

Diakui Kimberley, Bon Jovi sangat rindu akan Jakarta. Bon Jovi ingin melihat kembali riuh dan gempita ribuan penonton yang menyaksikan aksinya.

"Mereka juga sudah lama tidak ke Indonesia," ucapnya.

Jakarta jadi kota yang spesial untuk Bon Jovi. Mereka membawakan lagu "We Don't Run" secara live untuk kali pertama dalam konsernya. Hal itu juga diumumkan oleh sang vokalis.

"Bagaimana kabar kalian sejauh ini? Baik-baik saja kan? Kami akan menyanyikan lagu lama dan baru. Ini lagu yang kami bawakan pertama kali di Jakarta," kata Jon Bon Jovi di atas panggung.

"We Don't Run" merupakan salah satu lagu dalam album "Burning Bridges" yang dirilis pada Agustus lalu. Sebelum membawakan lagu baru, Bon Jovi membawakan "Lost Highway", "Raise Your Hands", "You Give Love a Bad Name" dan "Born to Be My Baby".

Rela Kepanasan demi Sang Idola

Ribuan pasang mata sebelumnya sudah siap menanti aksi panggung idola mereka, Bon Jovi, yang dihelat konsernya di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Sejak pagi, mereka rela antre menunggu pintu gerbang stadion dibuka.

Ya, jika telat datang mereka tidak akan mendapatkan tempat yang nyaman dan sesuai untuk menyaksikan idolanya. Tak hanya dari Jakarta, mereka para penonton juga datang dari luar ibu kota. Salah satunya Maya yang datang dari Bandung.

"Dari pagi sudah di sini. Banyak yang datang jadi harus pagi dengan teman-teman untuk menunggu antrean tempat duduk," ucap Maya kepada tvOne, Jumat 11 September 2015.

Maya bersama teman-temannya pun sudah mempersiapkan atribut konser tersebut. Tidak hanya kaus bertuliskan Bon Jovi, Maya juga membawa poster bergambar Bon Jovi.

"Bikin kausnya dari bulan Juli. Kalau bikin lebih murah jadinya," ucap Maya.

Maya pun memamerkan tiket konser yang dibelinya. Maya pun mengaku tak sabar melihat sang idola dari bangku tribun.

Maya membuktikan jika penggemar band gaek asal Amerika Serikat itu tak hanya didominasi oleh kaum adam saja. Selain Maya, tiga dara cantik dari Bandung, Ocha, Anya, dan Renata pun rela berdesak-desakan berebutan mendapat tempat duduk ternyaman untuk menyaksikan Bon Jovi.

"Kami naik kereta dari jam setengah sembilan tadi, sampai jam 12, istirahat dulu di hotel, baru ke sini," kata Ocha.

Dara yang semuanya berusia 22 tahun itu mengaku jadi fans Bon Jovi sejak lama. Lagu-lagu Bon Jovi yang tak hanya menghentak tapi juga bernada pelan membuat mereka suka.

"Aku sih nunggu, It's My Life, kalau teman aku Never Say Goodbye. Kami memang suka Bon Jovi dari lama," katanya.

Mereka mengantre di bagian tribun atas. Tiket seharga Rp500 ribu itu langsung mereka beli saat tiket telah dijual. Di usianya yang terhitung belia, mereka tak mau menghilangkan kesempatan melihat dengan mata kepalanya sendiri band legendaris itu. (art)