Wahai Produsen Mobil, Jangan Lagi Pasang 'Airbag Maut'

Kantung udara (airbag).
Sumber :
  • Amazine

VIVA.co.id - Mobil sepertinya bukan lagi barang mewah. Untuk memilikinya kini terbilang mudah. Dengan uang muka atau down payment (DP) yang terjangkau, orang bergaji tak besar pun berkesempatan memiliki satu di garasi rumahnya. Terlebih, banyaknya fasilitas perusahaan pembiayaan secara kredit, yang mempermudah impian masyarakat untuk memiliki mobil idaman.

Realita itu sudah dipastikan bakal membuat sesak jalan raya. Populasi mobil yang kian banyak akan berimplikasi pada arus lalu lintas yang semakin padat. Masalah yang paling mengkhawatirkan, yakni angka kecelakaan yang terus meningkat.

Besarnya kecelakaan tentu membuat pabrikan otomotif melengkapi kendaraan-kendaraannya dengan sejumlah fitur. Di antaranya penjejalan airbag alias kantung udara pada sebuah mobil. Kantung udara berfungsi menahan pengemudi atau penumpang dari benturan langsung saat terjadi kecelakaan.

Mengingat besarnya peran sebuah airbag, sejumlah pabrikan pun mencoba mencari perangkat terbaik yang belakangan ini dipegang Takata, perusahaan asal Jepang. Nyaris raksasa-raksasa otomotif baik dari Jepang maupun Eropa memilih menggunakan airbag merek tersebut.

Namun, semuanya berubah setelah lembaga keselamatan asal Amerika Serikat, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) menemukan sejumlah kasus kematian yang disebabkan airbag buatan Takata.

Setidaknya, delapan orang tewas setelah inflator pada airbag tidak bekerja dengan semestinya, dan justru menebar maut karena serpihan besi dari perangkat itu melukai wajah hingga dada pengemudi saat airbag mengembang. Tak cuma itu, 100 orang mengalami cedera akibat inflator airbag Takata, demikian dilansir Reuters.

Berdasarkan penjelasan NHTSA, inflator Takata yang berisi amonium nitrat dapat menyebabkan kantung udara meledak dengan kekuatan yang berlebihan. Hal itu menyebabkan penyebaran pecahan logam di dalam kendaraan.

Atas kejadian itu, lebih dari 30 juta mobil telah ditarik di seluruh dunia terkait inflator airbag Takata.

Selanjutnya>>> Ramai-ramai ogah pakai Takata...



Ramai-ramai ogah pakai Takata

Upaya memprioritaskan keselamatan konsumen pun langsung ditempuh sejumlah perusahaan otomotif. Di antaranya Toyota, Honda, Mitsubishi, Ford, Nissan, hingga Mazda. Para pabrikan otomotif itu ramai-ramai menyatakan ogah menggunakan inflator buatan Takata.

"Kami tidak akan menggunakan airbag Takata karena inflatornya yang mengandung amonium nitrat. Mobil-mobil baru kami tidak akan pakai airbag itu," ujar Vice President Eksekutif Mazda, Akira Marumoto, seperti dilansir Paultan.

Sementara Akio Toyoda, President and CEO Toyota Motor Corporation menegaskan, Toyota tidak lagi menggunakan inflator airbag Takata. Tapi, Toyota akan mempertimbangkan inflator kantung udara Takata lainnya yang lebih aman.

“Jika tetap menggunakan inflator airbag Takata, kami akan memastikan keamanannya terlebih dulu,” ujar Toyoda.

Nissan juga demikian. "Kami telah memutuskan untuk tidak menggunakan lagi inflator (Takata) yang mengandung amonium nitrat di airbag untuk model masa depan," kata Nissan dalam sebuah pernyataan.

Nissan menegaskan, keselamatan pelanggannya adalah prioritas utama yang terus dianutnya. Pabrikan asal Jepang itu juga berjanji akan menggantikan inflator pada kendaraan yang terkena dampak penarikan secepat mungkin.

Nissan akan melaksanakan pemeriksaan ulang kendaraan di Jepang yang telah diperbaiki dari cacat airbag.

Selanjutnya>>> Bagaimana mobil-mobil di Indonesia?...



Bagaimana mobil-mobil di Indonesia?

Kekhawatiran seputar keamanan airbag mobil-mobil di Indonesia pun dipertanyakan publik. Sebab, masyarakat di Tanah Air tentu khawatir kasus serupa juga terjadi di Indonesia. Mengingat, sejumlah mobil-mobil di Indonesia memang menggunakan airbag buatan Takata.

Menanggapi hal ini, PT Toyota Manufacturing Motor Indonesia (TMMIN)  menyatakan mobil-mobil Toyota di Indonesia kini tidak dibekali airbag buatan Takata.

Menurut salah seorang insinyur Toyota yang tak ingin disebutkan namanya, saat ini Toyota tak menggunakan airbag Takata, melainkan kantung udara buatan salah satu joint venture Toyota.

“Mobil Toyota yang ada di Indonesia, terutama Innova, tidak pakai Takata, tapi kita pakai Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia (TGSSI),” ujarnya, Jumat 4 Desember 2015.

Sumber tersebut juga menyatakan, penggunaan airbag TGSSI telah dilakukan sejak lama. Pabrik airbag ini berada di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Penggunaan airbag buatan TGSSI adalah cara Toyota untuk menekan harga dan memenuhi syarat kandungan lokal yang telah ditetapkan pemerintah.

Sedangkan Honda menyatakan berusaha untuk menyetop penggunaan inflator airbag Takata pada sejumlah mobilnya. "Di Indonesia, masih kombinasi, karena terlalu besar untuk menyetop Takata. Bukan hanya
Honda saja, tapi perusahaan lain juga," ujar Director Marketing and After Sales PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy, saat ditemui di Mal Kota Kasablanca, Jakarta, Rabu 2 November 2015.

Kendati demikian, Jonfis menyatakan, meski kasus ini terjadi pada perusahaan airbag Takata, namun Honda berharap agar masalah ini dapat segera tuntas. "Yang penting mereka bertanggung jawab dan
tidak menghilang, kalau hilang risiko terlalu besar," ujarnya.

Terkait perbaikan terhadap mobil-mobil Honda di Indonesia, hal itu setidaknya sudah dilakukan. Di antaranya kepada sedan Accord yang diproduksi pada 2003. Proses penarikan kembali (recall) itu dilakukan karena sesuai dengan instruksi principal Honda Jepang terkait salah satu perangkat airbag yang rusak.

"Untuk Honda CR-V dan Jazz aman dari kebijakan recall. Tapi, untuk sedan Accord 2003 dilakukan penggantian komponen sebanyak 940 unit," kata Jonfis.

Penarikan ini, kata dia, disebabkan masalah pada komponen airbag pada Accord yang disuplai Takata. "Ini bukan ditarik hanya diganti komponen yang bermasalah," imbuh Jonfis.

Sementara itu, Mitsubishi di Indonesia menyatakan jika saat ini mobil-mobilnya di Indonesia aman dari isu Takata. Hal itu ditegaskan Intan Vidiasari, Head of Mitsubishi Motors Corporation PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) --agen tunggal pemegang merek Mistubishi di Indonesia.

Kata Intan, hingga saat ini prinsipal Jepang tidak mengeluarkan instruksi recall terhadap produk-produknya di Indonesia. “Jadi, kesimpulannya memang hingga kini tidak ada kendaraan Mitsubishi yang dipasarkan di Indonesia terlibat dalam Takata issues,” kata Intan kepada VIVA.co.id.

Intan menegaskan, jika produk Mitsubishi mengalami recall, tentu perusahaan berlambang Tiga Berlian ini akan terlebih dahulu mengirimkan informasi kepada konsumen pemilik kendaraan yang bersangkutan, untuk segera datang ke diler terdekat.

“Biasanya akan dilakukan penggantian parts yang defect dan memastikan keamanannya setelah penggantian, tentunya secara cuma-cuma, alias gratis,” ungkapnya.

Namun demikian, Intan memilih bungkam saat ditanya apakah Mitsubishi masih memilih menggunakan airbag Takata untuk mobil-mobilnya di Indonesia.

"Kalau ditanya airbag yang dipakai saya tidak tahu, secara teknis saya tidak tahu spesifikasi. Masing-masing mobil kan vendornya ada puluhan, mulai dari eksterior, interior," ujarnya. "Tetapi yang jelas belum pernah ada penarikan yang diminta principal (pemegang merek) kepada kami (Mitsubishi Indonesia)."

Selanjutnya>>> Mobil-mobil yang bermasalah...



Recall tidak buruk


Kasus recall alias perbaikan massal dikatakan penting untuk dilakukan jika mobil yang diproduksi bermasalah. Termasuk jika inflator pada airbag yang ditemukan pada Takata bermasalah.

Menurut Ketua I Gaikindo, Jongkie D Sugiarto, Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) wajib terbuka dan menginformasikannya kepada publik. Sebab, jika itu tidak dilakukan, tentu akan menjadi bumerang tersendiri bagi merek yang bersangkutan.

"Sejauh ini kami selalu mendorong para produsen otomotif membuat kendaraan yang bagus dan memenuhi unsur keselamatan. Jika ditemukan ada kerusakan, segera umumkan, jangan diam-diam," kata dia.

Jongkie mengatakan, penarikan kembali produk otomotif tidak bisa dilihat dari sisi negatif. Penarikan kembali harus dilihat sebagai bentuk tanggung jawab ATPM terhadap pelanggan. “Recall justru artinya bagus, kan?” katanya.

Jongkie meminta masyarakat tidak melihat recall sebagai sesuatu yang buruk. Dia menyatakan, mobil merupakan barang yang diproduksi oleh manusia sehingga tidak mungkin bisa luput dari kesalahan.

Penarikan kembali untuk diperbaiki memang harus menjadi tanggung jawab produsen mobil tersebut. Dia sendiri tidak mengetahui sudah berapa banyak recall yang dilakukan oleh produsen mobil. Sebab ATPM tidak memiliki kewajiban untuk melaporkan recall ke Gaikindo.

Menurut Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM), Rahmat Samulo, perlindungan terhadap konsumen merupakan syarat wajib yang perlu ditempuh para produsen otomotif. Meski dirinya mensinyalir bila sebelumnya mobil-mobil Toyota di Indonesia menggunakan airbag Takata, namun ia memastikan mobil-mobil di Tanah Air merek Toyota aman.

Samulo menjelaskan, produk Toyota yang kena status recall di Amerika dan Meksiko berbeda dengan produk-produknya di Indonesia.

"Recall di sana tidak terkait dengan kami di sini (Toyota Indonesia). Kami sudah melakukan pengecekan. Seluruh itemnya (mobil dan parts) tidak sama," tegas Samulo.

"Setiap ada permasalahan teknis di luar sana, kami selalu melakukan pengecekan. Artinya kami selalu komitmen terkait technical problem. Andaipun ada perbaikan, kami akan sampaikan ke konsumen kami,"
tuturnya.

Berikut mobil yang terkena recall akibat inflator airbag Takata melansir Caranddriver:

BMW

Sedan seri 3 (2000-2005)
Coupe Seri 3 (2000-2006)
Seri 3 Wagon (2000-2005)
Seri 3 Convertible (2000-2006)
M3 Coupe (2001-2006)
M3 Convertible (2001-2006)

Chrysler

Chrysler 300 (2005-2008)
Chrysler Aspen (2007-2008)
Dodge Ram 1500 (2003-2008)
Dodge Ram 2500 (2005-2008)
Dodge Ram 3500 (2006-2008)
Dodge Ram 4500 (2006-2008)
Dodge Ram 5500 (2008)
Dodge Durango (2005-2008)
Dodge Dakota (2005-2008)

Ford

Ranger (2004)
GT (2005-2006)
Mustang (2005-2007)

General Motors

Pontiac Vibe (2003-2005)
Saab 9-2X (2005)

Honda

Honda Accord (2001-2007)
Honda Civic (2001-2005)
Honda CR-V (2002-2006)
Honda Element (2003-2011)
Honda Odyssey (2002-2004)
Honda Pilot
Honda Ridgeline (2006)
Honda Fit
Acura MDX (2003-2006)
Acura TL / CL (2002-2003)
Acura RL (2005)

Mazda

Mazda6 (2003-2007)
MazdaSpeed6 (2006-2007)
Mazda RX-8 (2004-2008)
MPV (2004-2005)
B-Series Truck (2004)

Mitsubishi

Lancer (2004-2005)
Raider (2006-2007)

Nissan

Nissan Maxima (2001-2003)
Nissan Pathfinder (2001-2004)
Nissan Sentra (2002-2004)
Infiniti I30/I35 (2001-2004)
Infiniti QX4 (2002-2003)
Infiniti FX35/FX45 (2003-2005)

Subaru

Baja (2003-2005)
Legacy (2003-2005)
Outback (2003-2005)
Impreza (2004-2005)

Toyota

Lexus SC (2002-2005)
Toyota Corolla (2002-2005)
Toyota Corolla Matrix (2003-2005)
Toyota Sequoia (2002-2005)
Toyota Tundra (2003-2005).

(ren)