Teror Ransomware Petya Ancam Indonesia

Ilustrasi malware.
Sumber :
  • www.pixabay.com/typographyimages

VIVA.co.id – Dunia kembali dihebohkan dengan serangan program jahat ransomware di jaringan Internet. Setelah pada Mei lalu ransomware varian WannaCry menggunjang dunia, kini muncul saudaranya, ransomware Petya yang dianggap jauh lebih jahat.

Cara bekerja virus Petya mirip dengan saudaranya, WannaCry, yakni mengunci data-data pribadi di dalam komputer. Nah, untuk membebaskan data yang jadi 'sandera', pemiliknya diminta membayar tebusan untuk bisa mengakses data itu kembali. Petya menebar ancaman di mana pun, termasuk Indonesia.

Itu sebabnya Pemerintah Indonesia tidak mau pandang enteng. Saat ini pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika serta pihak-pihak terkait  terus memantau dan memitigasi pergerakan dari penyebaran Petya itu. Notifikasi telah dikeluarkan oleh Indonesia Security Incident Response Team on Internet and Infrastructure/Coordination Center atau id-SIRTII/CC, pengawas keamanan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet.

Menurut keterangan dari laman Kominfo, Petya sejak beberapa hari terakhir ditemukan di wilayah Eropa dan Asia Selatan. Ukraina terdampak paling berat dari serangan tersebut, mencakup sektor publik kelistrikan hingga perbankan.

Sebagai antisipasi meluasnya insiden pada saat awal hari kerja pada hari Senin 3 Juli 2017 mendatang, maka Menkominfo, Rudiantara, dan Id-SIRTII/CC sedang bergerak untuk memberi peringatan dini dan mempersiapkan gerakan antisipatif/preventif ke masyarakat.

"Saat ini, dalam skala global sedang terjadi serangan virus ransomware Petya. Pemerintah terus memantau dan memitigasi pergerakan dari penyebaran virus Petya ini di Indonesia," kata Rudiantara melalui pesan singkatnya.

Rudiantara juga mengingatkan kepada masyarakat luas untuk melakukan backup data sebelum mengaktifkan komputer. "Selain backup data, pastikan melakukan update security patch terbaru sebagai langkah antisipasi," ujarnya.

Selanjutnya...Kenapa Lebih Jahat?