Tunaikan Zakat Lebih Awal, Rakyat Miskin Butuh Makan Hadapi Corona

Warga berdesakan saat pembagian nasi bungkus di Jakarta, Selasa, 21 April 2020.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Kondisi perekonomian terpukul akibat pandemi virus corona atau covid-19, masyarakat kecil menjadi yang paling merasakan kesulitan dari kondisi ini. Secara nyata, sudah ada 7.135 orang yang positif corona dan ada 616 orang yang meninggal. 

Berbagai macam bantuan dari Pemerintah yang disalurkan kepada masyarakat di kota dan daerah, dirasa belum mampu mengatasi kesulitan yang dialami masyarakat kecil. Karena itu, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, meminta penyaluran zakat dipercepat guna membantu masyarakat agar bisa bertahan hidup di tengah-tengah kondisi seperti ini.

Wapres telah mengimbau, agar sosialisasi pengumpulan zakat sudah dilakukan sebelum masuk bulan Ramadhan dan disalurkan bersama dengan bantuan lain dari unsur agama. Mereka yang sudah bisa mengeluarkan zakat lebih awal ada baiknya segera ditunaikan.  

Sementara itu, Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo, menyampaikan telah menggerakkan seluruh lembaga program untuk turun membantu masyarakat yang terdampak covid-19. Mulai dari  mustahik, khususnya keluarga miskin, pekerja informal, dan kelompok rentan yang sangat terdampak perekonomiannya karena krisis saat ini.  

Sudah ada 11 lembaga program yang saat ini terus melakukan berbagai aksi dan kegiatan untuk membantu masyarakat yang terdampak krisis Covid-19. Seperti program Cash For Work dengan memberdayakan mereka yang kehilangan penghasilan harian, Paket Logistik Keluarga berupa bantuan sembako untuk fakir miskin yang kesulitan memenuhi kebutuhan pangan, dan juga pendirian Gerai Mikro untuk memfasilitasi UKM yang mengalami penurunan usahanya.

Koordinasi dengan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 BNPB dimana BAZNAS menjadi salah satu pengurus di bidang kerelawanan. Hingga pertengah April, bantuan BAZNAS di seluruh Indonesia mencapai Rp40 miliar. 

Update inforasmi Anda terkait dengan penanganan wabah corona dalam tautan berikut ini.

Baca juga: Ancaman Corona Nyata, Muhammadiyah Ingatkan Umat Tarawih di Rumah

Warga berdesakan saat pembagian nasi bungkus di Jakarta. Rabu 21 April 2020. (M. Solihin)

Kesulitan yang dihadapi rakyat miskin karena crisis corona sudah benar-benar terjadi. Satu Keluarga di Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, bahkan terpaksa minum air galon isi ulang selama dua hari. Yuli Nuramelia, si ibu dari keluarga itu sampai meninggal dunia.

Keluarga itu harus menahan lapar dengan meminum air galon lantaran sang suami Mohamad Holik (49) yang seharinya menjadi pemungut barang rongsok tak bisa mendapatkan penghasilan, karena lapak pembeli barang bekasnya tutup. Begitupun anak sulungnya yang biasa bekerja sebagai buruh tak bisa menambah penghasilan bagi kedua orangtuanya, karena tempatnya dia bekerja tutup semenjak merebaknya COVID-19.
 
Sementara itu, karena tidak memiliki uang dan lapar, seorang lelaki bernama Atek nekat mencuri beras berukuran 5 kilogram di sebuah warung di Jalan Cinta Karya Lingkungan 6, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara.

Aksi pencurian yang dilakukan pria berusia 40 tahun itu, diketahui pemilik warung. Akibatnya, Atek yang merupakan warga Jalan Mawar Gang Banteng, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia dihakimi massa.

Karena himpitan ekonomi, Oma (30), warga Kampung Cijulang RT 03/RW08, Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor nekad melakukan perbuatan kriminal. Dia terpaksa mencuri demi memberi makan anaknya. 

Ditemui di rumahnya, bapak dari empat anak-anak yang masih kecil ini mengaku tak punya uang untuk membeli beras. Karena terpaksa, karyawan yang dirumahkan oleh produksi sendal di kawasan Tamansari Bogor itu memutuskan mencuri tabung gas di sebuah warung.