Warga di Belanda Keluhkan Suara Azan Terlalu Keras

Masjid Taibah, Amsterdam, Belanda.
Sumber :
  • Pinterest

VIVA – Warga di daerah sekitar masjid Taibah, yang berada di distrik Zuidoost, Amsterdam, dekat stasiun metro Kraaienest, mengeluh karena suara azan yang terlalu keras. Sejak 1 Ramadhan 1441 H (23 April 2020), Masjid Taibah telah menyiarkan semua azan dengan pengeras suara luarnya.

Dewan administrasi masjid mengonfirmasi bahwa mereka telah meng-upgrade sistem pengeras suara mereka untuk mengumandangkan azan pada saat sebelum bulan Ramadhan. Mereka mengatakan bahwa suara azan yang semakin keras itu sengaja dikumandangkan semenjak wabah virus Corona terjadi, karena para jamaah tidak diizinkan untuk datang ke masjid.

"Volume yang sangat keras terjadi sehingga suara ini dapat didengan di seluruh lingkungan. Bahkan, di daerah sekitarnya," keluh seorang penduduk, kepada stasiun televisi, AT5.

Baca Juga: Soal Corona, Ridwan Saidi: Film India 3,5 Jam Saja Ada Ujungnya

Sementara itu, polisi setempat mengatakan, bahwa mereka telah menerima banyak keluhan tentang keras suara adzan. Dewan administrasi masjid pun telah menolak tuduhan bahwa suara azan terlalu keras. Mereka mengklaim volume azan telah dikurangi untuk menanggapi keluhan, tapi mereka menolak untuk menurunkannya lebih rendah lagi.

Dewan administrasi masjid juga menekankan bahwa panggilan doa adalah sesuatu yang legal menurut hukum di Belanda dan mereka menegaskan bahwa para tetangga tidak memiliki dasar hukum untuk menyatakan keberatan. "Lingkungan itu harus terbiasa dengan suara azan," kata dewan masjid dalam sebuah pernyataan.

Polisi Zuidoost menerangkan, pihaknya akan melakukan pembicaraan dengan pemerintah dan masjid terkait masalah ini. Memang, azan dianggap sebagai gangguan di banyak negara di Eropa Barat yang memiliki populasi Muslim banyak.