Film ini Terinspirasi Dari Lagu yang Dipopulerkan Payung Teduh

Para pemain Film Akad
Sumber :
  • Ist

VIVA – Lagu Akad yang dibawakan Payung Teduh mampu menghipnotis banyak orang. Salah satunya, Adi Sumarjono, produser IFI Sinema. Tak tanggung, Adi memutuskan untuk menggarap film itu menjadi film layar lebar.

"Film Akad yang terinspirasi dari sebuah lagu , ceritanya sengaja dikemas sangat sederhana namun berkesan, bisa menjadi film yang wajib ditonton setiap pasangan muda, atau mungkin yang belum memiliki pasangan untuk memiliki secercah harapan bahwa mereka bisa bertemu dengan belahan jiwanya dimanapun dan kapanpun," kata Adi dalam keterangan media yang diterima VIVA, Jumat, 21 Februari 2020.

Film Akad bercerita tentang seorang Ayah, yang berprofesi sebagai driver online. Prioritasnya bukan sekdar mengantar penumpang, tapi mencarikan jodoh yang pas untuk anaknya. Sementara sang anak masih sibuk mengejar karier dan mimpinya.

"Kalau lagu Akad lagu wajib setiap orang dan terutama para pasangan, semoga film Akad ini bisa menjadi film wajib anak muda dan orang tua mereka saat rilis nanti,” ujar Adi.

Baca juga: Elizabeth Christine Skinner, Dari Pemalu Sampai Jadi Wanita Genit?

Sang sutradara dan penulis ceria, Reka Wijaya, menjanjikan banyak kelucuan yang akan terjadi sepanjang film. Bukan hanya komedi, film Akad siap mengacak-acak hati penontonnya nanti. Film ini dibintangi  Mathias Muchus, Kevin Julio, Indah Permatasari, Nino Fernandez, Debo Andryos, dan Jennifer Coppen.

IFI Sinema bekerjasama dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan The Mandalika Lombok NTB, serta didukung oleh E-Motion Entertainment dan Perum Perusahaan Film Negara (PFN). Nantinya proses syuting akan diadakan di kawasan The Mandalika Lombok NTB.

“Keterlibatan ITDC dalam produksi Film ‘Akad’ ini adalah salah satu upaya untuk mempromosikan kawasan The Mandalika secara nasional melalui pendekatan yang kreatif, yang kami harapkan dapat sekaligus mendorong perkembangan industri kreatif di Indonesia khususnya bidang film,"kata Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer.

Pihaknya juga berharap, latar belakang tempat di Mandalika bisa makin membuka mata dunia akan keindahan tempat tersebut. Karena bukan hal baru, film dengan latar belakang yang cantik dapat menarik wisatawan ke tempat tersebut setelah menonton filmnya.

"Memproduksi film yang menjual lokasi-lokasi indah dan unik di daerah-daerah tertentu merupakan sebuah langkah kreatif dalam mempromosikan sebuah destinasi pariwisata kepada masyarakat khususnya kalangan milenial. Apalagi saat ini, mulai berkembang tren kunjungan wisatawan ke daerah yang menjadi lokasi atau latar sebuah film," kata Abdulbar.