Jodoh Wasiat Bapak: Bisikan Lirih Sang Tetangga

VIVA – Maya si perawan tua yang berjualan panci keliling di kampung hidup sendiri bertetangga dengan Wati, janda tua yang berjualan jagung rebus keliling. Wati selalu meminta tolong pada tetangga terdekatnya, Maya.

Tetapi, Maya selalu acuh dan merasa selalu direpotkan oleh Wati. Di kampung kucrit, Wati terkenal judes, suka nagih kreditan panci seenak jidatnya. Harga panci pun dikasih mahal sama Maya. Mak Atiek juga jadi salah satu sasaran Maya, karena utang panci yang enggak kunjung dibayar.

Suatu malam maling sedang menyatroni rumah Maya  namun aksi si maling gagal, karena kedatangan Wati. Wati yang datang ke situ mau minta tolong minta minyak angin, malah diusir.

Tak disangka si maling, justru masuk ke rumah Wati yang ditinggal pergi dan menggasak uang dan emas. Wati kaget saat pulang ke rumah, berteriak minta tolong sama tetangganya, Maya malah enggak ditolong sampai Wati mati dan jasadnya tergeletak di rumah.

Sejak kejadian itu, Maya selalu mendengar bisikan minta tolong dari arwah Wati. Namun, Maya belum tahu perihal meninggalnya Wati. Dia hanya anggap tetangganya yang tua renta itu brisik. Penampakan arwah Wati yang meminta tolong pun datang ke rumah, namun Maya belum menaruh curiga.

Sampai akhirnya mayat Wati ditemukan di rumah oleh Kania dan Adam yang saat itu ada urusan untuk mendata lansia di kampung kucrit. Maya yang lihat jadi heran, dia mulai paranoid. Hingga suatu malam Maya didatangi arwah Wati. Maya ketakutan sampai dia terluka, namun tidak ada seorang pun yang mendengar teriakannya.

Maya menyadari dia mendapatkan balasan selama ini karena sudah acuh sama tetangga sendiri. Dia mati sendiri di dalam rumahnya. Jasadnya ditemukan oleh Adam, Sista dan Mas Gun.