Cerita Hotman Paris Jadi Kristen Satu-satunya di Pemakaman Gus Sholah

Hotman Paris Hutapea saat melayat Gus Sholah.
Sumber :
  • Instagram/hotmanparisofficial

VIVA – Hotman Paris Hutapea melayat ke Pesantren Tebuireng, Jawa Timur, untuk mengantar Gus Sholah ke peristirahatan terakhirnya, Senin, 3 Februari 2020. Pengacara nyentrik tersebut memang dikenal dekat dengan almarhum Gus Sholah dan menganggapnya sebagai seorang sahabat.

Tahun lalu, Hotman Paris diberi gelar Gus oleh almarhum. Ia mengatakan, namanya menjadi Gus Hotman Paris yang punya tanggung jawab besar. Gus berarti melayani dan Hotman Paris berarti harus melayani rakyat.

"Selamat jalan Sahabatku Gus Solah! Namaku Gus pemberian Gus Solah," tulis Hotman Paris di salah satu postingannya di Instagram.

Ia mengunggah momen ketika jenazah almarhum digotong para jemaah. Hotman berdiri di antara kerumunan umat muslim yang ingin ikut mengantar Gus Sholah. Sebagai seorang Kristen satu-satunya saat itu, Hotman mengaku diterima dengan sangat baik.

Baca Juga: Hotman Paris Kenang Gus Sholah: Almarhum Beri Saya Gelar Gus Hotman

"Acara pemakaman di Pesantren Tebu Ireng! Hotman kristen satu-satunya yg hadir dan diterima dgn ramah oleh para Kyai senior dan muda) (cuma aku batak dan agama kristen saat itu disana)," kata Hotman lagi.

Dalam video lainnya, Hotman Paris juga terlihat duduk di barisan paling belakang ketika jemaah di pesantren tersebut sedang Salat Dzuhur. Hotman menyebut, ia dipersilakan untuk duduk, bahkan diberi makan, dan tak perlu keluar ruangan ketika yang lain melaksanakan salat.

"Netizen jangan nyinyir dulu!? Sebelum tiba jenazah Gus Solah maka para Kyai sholat dzhuhur di rumah peninggalan pendiri Nu ( Hasyim Asy’ari). Hotman sudah mau keluar ruangan tapi oleh Para Kyai di suruh duduk dan dikasi makan ! He he karena sejak awal pertemuan Akrab krn hotman sudah pernah diundang tebu Ireng dan di kasi gelar Gus( di Jombang Pesantren Tebu Ireng)( muka hotman capek kusam terbang dari bali ke Jombang)," tulisnya.

Hotman Paris juga mengunggah momen lain bersama para santri dan kyai di pesantren tersebut.