Soal Ramalan Pesawat Jatuh, Deddy Corbuzier: Teori Tong Sampah

Deddy Corbuzier
Sumber :
  • Instagram @mastercorbuzier

VIVA – Deddy Corbuzier menyampaikan segala macam yang ada di pikirannya dalam video berjudul SYEKH ALI JABER, MENGAPA PERGI. Awalnya Deddy Corbuzier cerita mengenai betapa kehilangan sosok Syekh Ali Jaber.

Deddy sesekali menyeka air matanya saat mengenang sosok Syekh Ali Jaber. Kemudian, Deddy membicarakan mengenai ramalan dan peramal. Deddy menyesalkan ada orang yang mengambil panggung dan mengeruk rupiah dari ramalan soal pesawat jatuh.

Menurut Deddy, hal itu merupakan suatu hal yang bodoh. Ia juga berpendapat ramalan itu merupakan teori tong sampah. Baca artikel ini selanjutnya.

Deddy awalnya menjelaskan, tak ada satu pun podcast darinya soal pesawat Sriwijaya Air yang jatuh. Ia punya dua alasan kuat untuk melakukan hal tersebut.

"Saya enggak bikin konten tentang Sriwijaya Air, karena satu, saya enggak ngerti apapun tentang peristiwa tersebut. Kedua, saya enggak kompeten ngomongin hal tersebut," kata Deddy dalam video itu.

Lalu Deddy menyarankan penontonnya untuk memcari sumber lain soal itu, salah satunya video dari Kapten Vincent. Mentalis tersebut menceritakan, awalnya ingin mengundang pihak Sriwijaya Air tapi ia batalkan. entah kenapa Deddy merasa hal ini bukan sesuatu yang tepat. Lalu ia membaca mengenai seorang yang meramalkan mengenai pesawat jatuh dan mendadak viral.

"Yang bikin saya kecewa adalah ketika kemaren saya baca, ada peramal, yang katanya meramalkan bahwa ada satu pesawat warnanya gini akan jatuh, tiba-tiba heboh di mana-mana, trending di YouTube, st*p*d," ujar Deddy.

Ia lebih baik menonton orang joget di berbagai platform lain karena lebih menghibur dibanding mendengar ramalan seperti itu. 

"Yang dia ramalin kan banyak, teorinya tong sampah, kalau saya kasih 100 masalah masa satu enggak kejadian. Pesawat jatuh ya pasti akan jatuh lagi pesawat nanti. Ada artis ditangkep ya memang pasti ada artis ditangkep, bukan ramalan, itu nyari duit," kata Deddy.

Bagi Deddy, orang itu sekedar memanfaatkan kesempatan dan coba mengambil keuntungan. Ia berharap, orang seperti itu tidak lagi mendapat perhatian lebih.