Biadab, Ketua LGBT Ini Lalukan Kekerasan Seksual kepada Anak

Ilustrasi LGBT
Sumber :
  • Pixabay/ Wokandapix

Jakarta – Seorang pria asal Kanada yang mengepalai komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di British Columbia utara telah diamankan oleh polisi atas tuduhan kejahatan seksual terhadap anak.

Sean Edward Leonard Gravells berusia 39 tahun adalah ketua North Peace Pride Society, sebuah organisasi LGBT di British Columbia utara.

Ilustrasi kelompok LGBT

Photo :
  • VIVA/spectrum.com

Dilansir dari Fox News, Rabu, 24 Januari 2024, juru bicara Kejaksaan British Columbia mengatakan bahwa Gravells ditangkap dan didakwa melakukan intervensi seksual, eksploitasi seksual, kepemilikan pornografi anak, dan mengimpor atau mendistribusikan pornografi anak

Dua pelanggaran pertama, kata juru bicara tersebut, diduga terjadi pada 29 Desember 2023, sedangkan dakwaan terkait pornografi anak terjadi pada 31 Desember 2023.

Keempat dakwaan tersebut diduga terjadi di dekat Fort St John di British Columbia. Gravells telah hadir di pengadilan untuk pertama kalinya pada 1 Januari dan dibebaskan dengan jaminan USD2.000. Dia dijadwalkan hadir kembali di sidang pengadilan pada 29 Januari mendatang.

CBC melaporkan bahwa biografi Gravells di situs web North Peace Pride Society telah dihapus. Sebelum itu, situs web itu mencatat bahwa Gravells telah menjabat sebagai presiden dewan organisasi tersebut sejak 2018.

Organisasi tersebut kemudian mem-posting pernyataan di media sosial pada 5 Januari tentang pemecatan salah satu anggota dewannya. “

Pada tanggal 31 Desember 2023, salah satu anggota dewan kami ditangkap dan menghadapi dakwaan berat yang tidak sesuai dengan misi dan kode etik North Peace Pride Society,” demikian bunyi pernyataan dari North Peace Pride Society.

"Menanggapi beratnya tuduhan tersebut, kami segera mencopot orang ini dari dewan kami, dengan menekankan komitmen kami terhadap nilai-nilai komunitas kami."

Ilustrasi Pelaku LGBT

Photo :
  • vstory

Meskipun pernyataan tersebut di-posting pada 5 Januari, organisasi tersebut mengatakan bahwa mereka bertindak cepat dengan memecat anggota dewan terkait pada 3 Januari, dan memberi tahu mitra komunitas tentang langkah selanjutnya yang akan diambil.

Organisasi tersebut ingin memperjelas bahwa mereka tidak terlibat dalam dakwaan yang dihadapi anggotanya, karena dakwaan tersebut hanya dibebankan pada individu saja. Mengenai apakah individu yang bersangkutan bekerja dengan anak-anak secara langsung, organisasi tersebut menyatakan bahwa dia tidak melakukannya.

“Sementara beberapa anggota dewan bekerja secara langsung dengan pemuda melalui program perpustakaan, orang ini tidak termasuk di antara mereka,” bunyi pernyataan tersebut, seraya menambahkan bahwa semua anggota dewan yang bekerja dengan program pemuda menjalani pemeriksaan catatan kriminal.

“Ke depan, kami tetap berdedikasi terhadap keselamatan masyarakat. Kami menerapkan langkah-langkah seperti mewajibkan semua anggota dewan melakukan pemeriksaan catatan untuk menegakkan standar tertinggi.” Ujarnya.