Dokter Forensik RS Polri Buka Suara Soal Luka Lebam dan Gigitan di Tubuh Dante

Tamara Tyasmara dan Almarhum Anaknya, Dante
Sumber :
  • IG @tamaratyasmara

Jakarta – Media sosial dihebohkan dengan kasus kematian seorang bocah kecil bernama Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante (6) yang diduga ditenggelamkan seorang pria bernama Yudha Arfandi. Mirisnya, Yudha Arfandi sendiri adalah kekasih dari ibu Dante, Tamara Tyasmara

Saat meninggal dunia, jenazah Dante disebut-sebut mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuh sebelum dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Hal ini bahkan sempat diungkapkan oleh ibu kandung korban kepada awak media beberapa waktu lalu. 

"Aku gigitin semuanya. Waktu Dante udah di IGD aku gigitin semuanya, sebadan aku cubit semua buat ada respon. Itu niat aku, aku pukulin semuanya pokoknya mau bangunin Dante niatnya," ujar Tamara beberapa waktu lalu di depan awak media. 

Tamara Tyasmara dan Almarhum Anaknya, Dante

Photo :
  • IG @tamaratyasmara

Selang beberapa hari setelah kematian, pihak keluarga menyetujui untuk melakukan autopsi terhadap jenazah Dante dan mengungkap penyebab kematian bocah tersebut. Kini, Tim Kedokteran Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, dokter Farah buka suara. 

Ia memberikan penjelasan ilmiah mengapa ada banyak luka lebam di bagian tubuh Dante usai meninggal dunia. Dokter Farah menyebut bahwa luka lebam tersebut sejatinya adalah hal yang normal dialami oleh seseorang yang meninggal pada 30 menit pertama. 

"Kalau lebam mayat itu adalah kondisi normal, itu kalau orang meninggal 30 menit itu pasti luka lebam," kata Dokter Farah dalam jumpa persnya di Polda Metro Jaya belum lama ini.

Dokter Farah juga mengaku tidak melihat luka lebam yang disebutkan oleh Tamara karena pihaknya telah melakukan ekshumasi (pembongkaran makam) dan juga autopsi setelah 10 hari jenazah Dante dikubur. 

Tamara Tyasmara

Photo :
  • IG @tamaratyasmara

"Jadi untuk memar tidak kami temukan, seperti tadi saya jelaskan kondisi jenazah sudah 10 hari dimakamkan, jadi kulitnya sebagian sudah hilang. Itu proses normal pembusukan," ucapnya.

"Yang paling kompeten sebenarnya adalah dokter yang pada saat awal penanganan (soal luka lebam yang disampaikan Tamara). Dan dia sudah diperiksa," tutupnya.

Seperti diketahui, Dante meninggal dunia pada Sabtu, 27 Januari 2024 lalu di kolam renang Taman Air Tirtamas, Duren Sawit, Jakarta Timur. Pada saat kejadian, Dante ditemani oleh Yudha Arfandi untuk berenang di kolam tersebut. Tapi nahas, Dante harus meregang nyawa.