Pengklaim Lirik Lagu 'Yogyakarta' Tantang KLa Project Beberkan Bukti

Dosen Bahasa dan Seni UNJ, Sem Cornelyoes Bangun klaim lirik 2 lagu KLa Project adalah karya puisinya.
Sumber :
  • facebook.com/Sem Cornelyoes Bangun

VIVA – Polemik persoalan lirik lagu fenomenal dari band legendaris, KLa Project kini mulai mengemuka ke permukaan. Publik pun masih menantikan ending dari sebuah klaim yang diungkap dosen Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta, Sem Cornelyoes Bangun.

Dalam sebuah unggahannya di akun Facebook pribadinya, Sem menuturkan bahwa sebagian lirik lagu “Yogyakarta” dan “Tak Bisa ke Lain Hati” bukan murni ciptaan Katon Bagaskara, namun hasil puisi karyanya, melainkan hasil puisi kreasi dirinya.

Tulisan berlabel “True Story: DUSTA DALAM PENCIPTAAN  SENI MUSIK” itu, Sem Cornelyoes Bangun juga menyebut bahwa puisi diambil utuh dan diakui sebagai ciptaan mereka, kemudian ditambahi dengan lirik lain.

Baca juga: Geger, Lirik Lagu 'Yogyakarta' KLa Project Dituding Hasil Plagiat

“Tapi ketika mendengar beberapa lagu yang dinyanyikan oleh Farid Hardja dan KLA Project, baru saya ingat puisi saya ternyata direkam sebagai lirik lagu, tapi tanpa menyebutkan nama saya sebagai penulisnya,” jelas Sem pada postingan di akun Facebook pribadinya.

Sontak klaim itu pun langsung direspons pihak KLa. Katon Bagaskara pun mengimbau para Klanese (sebutan bagi para penggemar KLa Project) untuk merepost dan membagikan tulisan eks drummer KLa, Ari Burhani yang berisikan sejarah dari perjalanan mereka merekam lagu tersebut.

“Tolong saya himbau bagi seluruh klanese utk merepost tulisan Ari Burhani ini sebagai pendidikan perlindungan Hak Cipta KLa Project dan tidak bisa disepelekam dan dilecehkan semena mena di Ruang Publik,” tulis dari unggahan di akun Facebook pribadi Katon Bagaskara.

Baca juga: Harga Murah Daster Catherine Wilson hingga Ahmad Dhani Gebuki Haters

“Ini utk menjawab dan menyanggah klaim di media sosial yg dilakukan oleh pelaku Sem Cornelyoes Bangun yg membuat fitnah bahwa puisinya dicuri dan dipake oleh KLa Project tanpa izin dan tanpa kompensasi,” lanjut pernyataan tersebut.

Dalam sebuah tulisan, Ari Burhani menceritakan dan menggambar seperti apa proses kreatif dan perekaman lagu “Yogyakarta” itu.

“Sangat mengagetkan ketika di tahun 2020 tiba-tiba ada seseorang yang mengklaim bahwa syair lagu “Yogyakarta” dan “Tak Bisa ke Lain Hati” adalah ciptaannya. Mirisnya lagi, pengakuan ini berasal dari sosok terpelajar, yang tentunya tahu bagaimana suatu karya, apapun itu, dapat diakui kepemilikannya dengan bukti otentik,” tulis unggahan Ari Burhani.

“Sekarang, setelah sekian puluh tahun berlalu, pelaku baru mengklaim setelah : belum juga punya bukti. Sama saja. Saya mendapat “pelajaran” bahwa ternyata kita dapat mengklaim lirik ciptaan orang lain tanpa didukung bukti,” tegas Ari.

Baca juga: VIDEO: Kronologi Anang-Ashanty Nyaris Tertipu 'Sultan Jember'

Mendapatkan respons tersebut, Sem merasa tidak cukup bukti bahwa lagu “Yogyakarta” dan “Tak Bisa ke Lain Hati” adalah ciptaan Katon Bagaskara. Lebih jauh lagi, Sem justru menunggu penjelasan langsung dari Katon Bagaskara.

“Pertama, sebenarnya saya tadinya berharap penjelasan atau jawaban langsung dari Mas Katon Bagaskara, karena kedua lagu itu diakui sebagai ciptaannya. Dan hanya dialah yang paling tahu lagu itu ciptaannya atau bukan,” jelas Sem.

“Kedua, maafkan saya tidak bisa meminta maaf kepada Mas Katon Bagaskara dan KLa Project untuk kasus ini. Karena Puisi saya lah yang “diambil” dan di tambahi dengan lirik seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya,” tambahnya.

“Ketiga, mengenai bukti yang kuat hanya akan dikedepankan di ruang pengadilan, bukan di media sosial. Mas Katon Bagaskara dan KLa Project yang saya hormati, terima kasih atas responsnya. Salam, Sem C. Bangun,” tegas Sem.