Antasari Azhar

Pangkal Pinang, 18 Maret 19533
s/d
Sekarang

Pengabdian 22 tahun di kejaksaan mengantarkannya menjadi Ketua Komisi Pemberantas Korupsi (KPK). Ia menjadi ketua KPK pertama dari perwakilan jaksa. Kehadirannya menjadi ancaman bagi para koruptor yang tak pernah tersentuh hukum. Sayang, dua tahun memimpin Antasari Azhar  terseret kasus hukum.

Banyak koruptor masuk kerangkeng KPK. Namanya makin popular seiring keberadaan lembaga baru ini yang menjadi harapan masyakarat untuk memberantas korupsi yang sudah terjadi di mana-mana. Sayang, dua tahun berjalan, ia justru masuk tahanan karena pembunuhan. Kariernya pun langsung jatuh.Ia diberhentikan dari jabatannya.

Pria kelahiran Pangkal Pinang, Bangka Belitung, 18 Maret 1953 ini merupakan putra dari pasangan Azhar Hamid dan Asnani. Sang ayah pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Pajak Bangka Belitung.

Antasari Azhar mengenyam pendidikan di tiga tempat berbeda. Ia memulai sekolahnya di SDN 1 Belitung (1965-1961). Lalu, SMP dan SMA di Jakarta. Selanjutnya, ia melanjutkan kuliah di Jurusan Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan.

Setelah lulus, anak keempat dari lima belas bersaudara ini bekerja di Badan Pembinaan Hukum Nasional di Departemen Kehakiman pada tahun 1981. Setelah bekerja selama 4 tahun, Antasari Azhar pun terjun ke dunia kejaksaan. Selama kurang lebih 22 tahun ia mengabdi sebagai jaksa dengan jabatan terakhir Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan yang ia emban selama 7 tahun dari tahun 2000 hingga 2007.

Selama pengabdian, Antasari mendapat berbagai pelatihan seperti SPAMEN, SPAMA, SPATI, dan pelatihan spesialisasi di antaranya subversi, korupsi, serta lingkungan hidup. Ia juga pernah mengikuti pelatihan Commercial Law di New South Wales University Sidney, Australia pada tahun 1996 dan Investigation For Environment Law, EPA, Melbourne, Australia pada 2000. Di tahun yang sama juga ia mendapatkan gelar S2 dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) IBLAM di Depok.

Nama Antasari mulai melambung kala menangani kasus Tommy Soeharto. Ia sempat dianggap sebagai penyebab kaburnya Tommy karena menunda-nunda keputusan Mahkamah Agung. Namaun, sisi lain, ia juga terkenal sebagai seorang jaksa yang berdarah dingin, ketegasan, dan kebersihannya dalam menjalani tugasnya.

Selain itu juga, ia memiliki kecerdasan di atas rata-rata jaksa lainnya yang membantu perjalanan kariernya. Pada 2007, Antasari terpilih sebagai ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007-2011 melalui voting yang diadakan Komisi III DPR. Ia resmi menjabat pada tanggal 5 Desember 2007.

Namun sayangnya, pada tahun 2009 suami dari Ida Laksmiwati harus tersandung kasus tuduhan keterlibatan pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen, direktur PT Rajawali Putra Banjaran. Hingga tanggal 11 Oktober 2009, ia pun terpaksa dihentikan dari jabatan Ketua KPK berdasarkan pada Keputusan Presiden No.78/P Tahun 2009.

Ia divonis 18 tahun penjara meskipun ia mengaku tak bersalah. Antasari mengalami keterpurukan. Tentu saja kondisi ini membuat beban keluarganya. Mobil dan perhiasan terpaksa dijual oleh keluarganya demi bertahan hidup. Antasari sempat menitikan air mata kala menjadi wali pernikahan putri sulungnya Andita Dianoctora Antasariputri.

Pada November 2016, Antasari resmi bebas bersayarat. Ia pun menjalani proses asimilasi untuk pembebasannya. Setelah bebas pun, ia ingin kembali bangkit dari keterpurukannya selama ini dengan alih profesi yang tentunya tidak membuat keluarga merasa khawatir lagi.

KELUARGA
Orang Tua       : Azhar Hamid dan Asnani
Pasangan        : Ida Laksmiwati
Anak                : 2 anak

PENDIDIKAN
SD Negeri 1 Belitung (1965-1971)
SMP (1971-1974)
SMA (1974-1977)
SI Jurusan Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (1977-1981)
S2 Sekolah Tinggi Ilmu Hukum IBLAM (2000)

PENDIDIKAN LAIN
Commercial Law di New South Wales University Sidney, Australia (1996)
Investigation For Environment Law, EPA, Melbourne, Australia (2000)

KARIER
Badan Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Kehakiman (1981-1985)
Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (1985-1989)
Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Tanjung Pinang (1989-1992)
Kasi Penyidikan Korupsi Kejaksaan Tinggi Lampung (1992-1994)
Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Jakarta Barat (1994-1996)
Kepala Kejaksaan Negeri Baturaja (1997-1999)
Kasubdit Penyidikan Pidana Khusus Kejaksaan Agung (1999-2000)
Kepala Bidang Hubungan Media Massa Kejaksaan Agung (2000)
Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (2000-2007)
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode (2007-2011 tapi dinon aktifan 2009)



Berita Terkait

Antasari Azhar Ucapin Selamat ke Prabowo-Gibran: Semoga Komitmen Berantas Korupsi

Nasional

27 April 2024

3 Ketua KPK yang Berurusan dengan Polisi, 1 di Antaranya Sampai di Penjara

Trending

25 Oktober 2023

Mantan Wakapolri Singgung Penembakan Antasari Azhar di Sidang Hendra Kurniawan

Nasional

20 Januari 2023

Antasari: Sejak Dulu Lapas Disebut Tak Manusiawi, Tapi Tak Ada Solusi

Nasional

14 September 2021

Jenderal BHD, Eks Kapolri yang Terseret Kisruh Ayu Ting Ting

Nasional

4 November 2020
Share :