Dani Anwar

birokrat
Jakarta, 22 Februari 19683
s/d
Sekarang

Pengabdiannya di masjid mengantarkannya aktif di dunia politik. Ia masuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan diajukan sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta. Tak lolos sebagai Wakil Gubernur, Dani Anwar terpilih sebagai senator DKI.

Anak Betawi kelahiran Kebon Kacang, Tanah Abang ini namanya mencuat saat dicalonkan sebagai Cawagub DKI mendampingi Cagub Adang Daradjatun yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk periode 2007-2012. Ia menjadi harapan anak Betawi yang bertarung dengan pasangan Fauzi Bowo-Prijanto.

Dani Anwar Lahir di Jakarta pada 22 Februari 1968 dari pasangan Muhammad Aspali dan Bani. Ia menghabiskan masa kecil hingga dewasanya di ibukota. Pendidikan dasar, ia tempuh di SD Islam Miftahudin, Kebon Kacang Raya Tanah Abang. Lalu, melanjutkannya ke SMP Negeri 35 Gambir dan SMA Negeri 7 Gambir, Jakarta Pusat.

Lulus SMA, pada tahun 1987, ia meneruskan pendidikannya di UIN Syarif Hidayatullah, Fakultas Syari’ah, Jakarta. Dani, sapaan akrabnya, pun aktif di berbagai organisasi.

Ia aktif di Pelajar Islam Indonesia (PII), Forum Komunikasi Remaja Masjid Tanah Abang (F-Koremta), LPPTKI-BKPRMI Jakarta Pusat, Pemuda Muhammadiyah cabang Tanah Abang Satu Jakarta Pusat, dan Yayasan Ihsanul Amal (bergerak di bidang sosial dan pendidikan).

Selain itu, ia juga dikenal sebagai pengajar agama di masjid Tanah Abang, Jakarta. Pengalamannya mengajar dan aktif di kegiatan masjid serta ormas Muhammadiyah, ia bergabung dengan PKS.

Kariernya di PKS cukup signifikan. PKS, yang waktu itu baru berdiri bersamaan lahirnya Era Reformasi, ia menjadi Ketua DPD PKS Jakarta Pusat (1998-2002) hingga Ketua DPW PKS Jakarta (2002-2006). Pada pemilu pertama 1999, Dani Anwar terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta periode 1999-2004.

Pada Pemilu berikutnya, ia kembali menjadi angota DPRD 2004-2009. Belum berakhir jabatannya, pada 2007, ia dicalonkan menjadi Cawagub DKI Jakarta oleh PKS. Sayang, harapan anak Betawi menjadi Cawagub gagal.

Pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar hanya mendapatkan 42,13% atau sekitar 1.535.555 suara sedangkan Fauzi Bowo dan Prijanto yang berhasil meraup 57.27% suara.

Kekalahan tersebut tidak menghentikan langkahnya di dunia politik. Pada Pemilu 2009, ia berjuang maju sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mewakili Provinsi DKI Jakarta. Perjuangannya tak sia-sia. Ia berhasil dengan perolehan suara 451.804. Ia pun dilantik menjadi anggota DPD RI periode 2009-2014.

PENDIDIKAN
SD Islam Miftahudin, Kebon Kacang Raya, Tanah Abang (1981)
SMP Negeri 35 Gambir, Jakarta Pusat (1984)
SMA Negeri 7 Gambir, Jakarta Pusat (1987)
IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta di Fakultas Syari'ah

KARIER
Pelajar Islam Indonesia (PII)
Klub sepak bola Macan Betawi Club (MBC)
Forum Komunikasi Remaja Masjid Tanah Abang (F-Koremta)
LPPTKI-BKPRMI Jakarta Pusat
Pengajar Agama di masjid, Tanah Abang
Pemuda Muhammadiyah cabang Tanah Abang Satu Jakarta Pusat
Yayasan Ihsanul Amal (bergerak di bidang sosial dan pendidikan)
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Jakarta Pusat pertama (1998-2002)
Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta, sekretaris komisi bidang perekonomian (Komisi B) (1999-2004)
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS (2002-2006)
Anggota Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS DKI Jakarta (2006)
Anggota DPRD daerah pemilihan Jakarta Pusat, ketua Komisi E (membidangi permasalahan pendidikan kesehatan, tenaga kerja dan pelatihan, pemuda dan olah raga, kebudayaan, pemberdayaan masyarakat dan sosial-budaya serta pemakaman) (2004 – 2009)
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Periode 2009-2014

Berita Terkait

Temui LaNyalla, PP IPKI Nyatakan Dukungan Penguatan DPD RI

Siaran Pers

26 Oktober 2021

Mahyudin: Amandemen UUD Jangan Hanya PPHN, tapi Penguatan Bikameral

Nasional

9 September 2021

Ketua DPRD DKI Ungkap Dani Anwar Meninggal karena COVID-19

Metro

3 Agustus 2020

Kabar Duka, Dani Anwar Fraksi PKS DPRD DKI Meninggal

Metro

3 Agustus 2020

Putusan PTUN Diharapkan Hentikan Kisruh DPD

Politik

8 Juni 2017
Share :