Cita-citanya menjadi petinju kesampaian. Chris John pemilik nama lengkap Yohannes Christian John berhasil menjadi petinju profesional selama 15 tahun. Dalam puncak kariernya ia berhasil merebut sabuk juara dunia kelas bulu WBA dan berhasil 18 kali mempertahankannya.
Nama Chris John masuk sebagai petinju legendaris Indonesia. Ia berhasil mencatatkan beberapa rekor dunia. Dan ia juga merupakan petinju Indonesia kelima yang berhasil meraih gelar juara dunia, sebelumnya ada Ellyas Pical, Nico Thomas, Ajib Albaradio, dan Suwito Lagola.
Chris John lahir di Banjarnegara, Jawa Tengah, 14 September 1979. Ia anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Johan Tjahjadi (atau Tjia Foek Sem) dan Maria Warsini. Ternyata, dunia tinju bagi Chris John kecil bukan sesuatu yang baru, karena sang ayah dulunya seorang petinju juga.
Ayahnya sudah memperkenalkan dunia tinju pada Chris John dan adiknya Adrian sejak mereka berusia 5 tahun. Selain tinju, ia juga berlatih olah raga beladiri Wushu. Tetapi saat itu Chris hanya berpikir untuk menjadi seorang petinju saat dewasa.
Awal karier tinjunya dengan beberapa kali mengikuti kejuaraan amatir di Banjarnegara, aksi Chris John pada saat itu ternyata mencuri perhatian pelatih tinju kenamaan, Sutan Rambing. Sejak itu Chris John direkrut dan dibawa ke Sasana Bank Buana, Semarang, Jawa Tengah.
Kemampuan bertanding Chris John makin matang. Pada tahun 1997, Chris John memulai pindah ke level profesionalnya, setelah sebelumnya menang atas Word Kanda dalam pertarungan debutnya. Ia secara berturut-turut selalu menang dalam empat partai berikutnya.
Petinju dengan julukan si kurus akhirnya merebut gelar juara dunia. Ia berhasil merebut gelar WBA kelas bulu dari Oscar Leon dari Kolombia.
Secara teknis saat itu Chris dari ukuran postur dan jangkauan saja sudah kalah, tapi ia mampu menjawab kekurangnya dengan berhasil menang angka tipis pada laga yang di gelar di Bali, 26 September 2003 itu. Dan untuk pertama kali sabuk juara pun menempel di pinggannya.
Dalam perjalanan kariernya, Chris John dengan sang pelatih Sutan Rambing mengalami masalah soal bayaran. Tidak ada kecocokan, akhirnya mereka pun berpisah sebelum pertarungan melawan Derrick Gainer.
Kondisi itu tak membuat Chris John pusing. Perlahan tapi pasti, Chris John mampu menambah beberapa rekor kemenangan. Saat itu kariernya terus menanjak dengan sukses mengalahkan lawan-lawannya seperti Fernando David Saucedo, Daud Jordan, Stanyslav Merdov, Shoji Kimura, dan Chinlatam Piriyapinyo.
Seiring bertambahnya usia menginjak 34 tahun, era kejayaan Chris John mulai memudar saat memasuki tahun 2013. Dan usia memang menjadi kendala yang tidak bisa dipungkiri, pergerakan dan staminanya sudah tidak seperti dulu, tapi keinginan bertarungnya ternyata masih tinggi meskipun sang istri sudah memperingatkannya.
Kehebatan Chris John akhirnya takluk oleh petinju asal Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka saat menjadi lawannya. 'The Dragon', julukan Chris John, pun tersungkur usai dipukul KO pada ronde keenam.
Harapan memecahkan rekor petinju Meksiko, Ricardo Lopez, tak terkalahkan dalam 52 pertarungan pun harus sirna. Tetapi apa boleh buat, usia tidak bisa berbohong. Di usia 34, Chris John harus lebih realistis. Keputusan pensiun pun diambil sang pengharum nama Indonesia di kancah tinju internasional itu.
"Sekarang sudah waktunya bagi saya untuk menggantung sarung tinju," ujar Chris John dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 19 Desember 2013.
Tak lagi bertinju bukan berarti ia meninggalkan dunia yang membesarkan namanya. Pada 2016, Chris John bekerja sama dengan sebuah stasiun telvisi mencari bakat-bakat petinju Indonesia dalam program Mencari Sang Juara.
KELUARGA
Istri : Anna Maria Megawati
Anak : Maria Luna Ferisha
Maria Rosa Christiani
KARIER
Total Pertandingan : 52
Menang : 48
Menang KO : 22
Imbang : 3
Kalah : 1
Gelar Juara
Juara Dunia kelas bulu WBA (18 kali mempertahankan)
Super Champion