Ahli: Vaksin yang Sudah Lewati Fase 3 Lebih Terjamin Keamanannya

Vaksinasi AstraZeneca di kantor NU Jatim di Surabaya.
Sumber :
  • VIVA/ Nur Faishal.

VIVA – Pemerintah terus menggenjot pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 nasional. Sambil terus mengusahakan pengadaan berbagai jenis vaksin untuk mencukupi kebutuhan vaksinasi masyarakat Indonesia, pada pekan ini pemerintah telah mulai melakukan distribusi dan pelaksanaan vaksinasi menggunakan jenis vaksin COVID-19 AstraZeneca di sejumlah daerah.

Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, Sp.P (K), Dokter Spesialis Paru, RSUP Persahabatan, menyatakan bahwa idealnya untuk vaksin COVID-19 itu adalah yang efikasinya bagus, serta aman.

“Vaksin Astrazeneca memiliki efikasi yang sudah memenuhi kriteria. Penelitian di beberapa negara menunjukkan efikasi yang bervariasi antara 60-90 %, dan itu sudah memenuhi rekomendasi dari WHO yaitu di atas 50%. Lagipula vaksin Astrazeneca juga sudah dipakai di banyak tempat di Eropa dan banyak negara,” ujar beliau.

Terkait dengan sejumlah efek samping yang terjadi di beberapa negara, Dr. Erlina menyatakan bahwa sudah dilakukan penelitian yang menunjukkan bahwa efek samping tersebut tidak berhubungan dengan vaksin AstraZeneca.

“Untuk memastikan efektifitas, keamanan, meminimalkan efek samping, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) juga telah selesai melakukan kajian dan merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca ini,” terang beliau.

Saat ini Indonesia berkepentingan secepatnya melaksanakan program vaksinasi COVID-19, setidaknya dibutuhkan 180 juta jiwa penduduk untuk divaksinasi agar tercapai herd immunity. 

“Untuk mencapai itu dibutuhkan vaksin dengan jumlah dosis yang sangat banyak. Pemerintah telah berusaha sedemikian rupa untuk mendapatkan vaksin-vaksin lainnya selain Sinovac dan AstraZeneca karena kebutuhan kita sangat banyak dan ini perlu kita apresiasi,” ucap Dr. Erlina.

Dr. Erlina meyakini bahwa vaksin-vaksin yang telah melewati uji klinis fase 3 dan telah mendapatkan izin dari WHO merupakan vaksin yang aman untuk digunakan.

“Vaksin AstraZeneca dan vaksin-vaksin lainnya yang telah melewati uji klinis fase 3 dan yang sudah mendapatkan izin dari WHO sudah aman. Kalaupun ada berita efek samping, selagi masih wajar, menurut saya tidak masalah. Saya menghimbau bagi masyarakat untuk termotivasi melakukan vaksinasi karena memang vaksinasi ini manfaatnya jauh lebih banyak dibandingkan kekurangannya,” ujar Dr. Erlina.

Dr. Erlina berharap masyarakat Indonesia untuk dapat memotivasi diri, keluarga, lingkungan sekitarnya untuk menjalani vaksinasi COVID-19. “

“Hingga saat ini, sudah 5 jutaan orang yang telah divaksinasi. Saya bisa mengatakan bahwa vaksinasi ini aman. Kalaupun kemudian ada berita sakit berat, itu sudah diklarifikasi tidak ada hubungannya dengan vaksin yang diberikan,” tegas beliau.

Dalam era informasi yang serba cepat seperti sekarang ini, Dr. Erlina menitip pesan agar masyarakat dapat cerdas dalam menerima suatu berita. Masyarakat tetap harus mencari referensi, serta melakukan konfirmasi dan klarifikasi.

“Jadi, jangan mendengar berita terus langsung bereaksi. Tapi perlu untuk mencermatinya, dan jika dibutuhkan, berdiskusilah dengan orang yang mengerti supaya tahu bagaimana harus bersikap,” kata beliau.

Dr. Erlina berharap agar percepatan pelaksanaan vaksinasi ini terus dilakukan oleh pemerintah, salah satu caranya dengan menambah tempat-tempat pelaksanaan vaksinasi, menambah jumlah vaksinator, dan juga waktu pelaksanaan vaksinasi yang tidak harus weekdays tetapi juga weekend dan hari libur.

“Tempatnya bukan saja rumah sakit dan puskesmas tetapi juga lebih memberdayakan tempat umum untuk mengadakan vaksinasi massal, seperti di pusat perbelanjaan, perkantoran, atau yang seperti di Gelora Bung Karno sekarang ini. 

Saya harap ini akan terus dimanfaatkan agar percepatan vaksinasi ini segera kita capai karena kita tujuannya menuju herd immunity. Kalau itu belum tercapai, maka resiko penularan akan terus terjadi,” terang beliau.

Dalam kondisi Indonesia yang membutuhkan banyak vaksin dan dukungan sebagian besar masyarakat untuk bersedia divaksinasi, Dr. Erlina berharap agar masyarakat tidak memilih- milih jenis vaksin yang akan diterima.

“Pandemi ini sudah berjalan lebih dari satu tahun dan kita sudah banyak menderita. Jadi, tidak usahlah pilih-pilih. Gunakan vaksin yang tersedia. Vaksin yang tersedia itu menurut saya pasti sudah terjaga keamanannya, dan efikasinya pasti sudah memenuhi kriteria,” tutup Dr. Erlina.