Pebulutangkis India PV Sindhu Berpenghasilan Rp2 Miliar per Minggu

PV Sindhu menjadi perempuan pertama dari India yang memenangkan medali perak pada Olimpiade di tahun 2016. - Getty Images
Sumber :
  • bbc

Mungkin tidak mengherankan bila petenis putri, Serena Williams, memuncaki daftar atlet perempuan berpenghasilan tertinggi versi majalah yang dirilis awal pekan ini.

Namun, Anda mungkin belum mengenali nama atlet di posisi ketujuh.

Pusarla Venkata Sindhu, atau lebih dikenal dengan sebutan PV Sindhu, adalah pebulu tangkis berusia 23 tahun dan menjadi satu-satunya atlet India yang memenangkan medali perak di ajang bulutangkis Olimpiade Rio 2016.

Ia memperoleh uang senilai US$500.000 (atau Rp5 miliar) usai kemenangannya, namun para sponsor menambah US$8 juta (atau sekitar Rp117 miliar). Itu artinya penghasilan mingguannya mencapai US$163.000 (atau sekitar Rp2 miliar).

Jumlah ini lebih besar dari yang diterima Simona Halep, petenis nomor satu dunia WTA per 22 Agustus, dan unggulan teratas untuk AS Terbuka 2018.

Sindhu berasal dari latar belakang olahraga, kedua orang tuanya bermain voli di tingkat nasional.

Dia menggeluti bulu tangkis pada usia enam tahun ketika terinspirasi oleh Pullela Gopichand, yang memenangkan tunggal putra dalam kejuaraan bulu tangkis bergengsi All England di Inggris pada 2001.

Kehidupan dan kariernya berubah selama kompetisi tunggal putri di Olimpiade 2016. Ia berada di urutan kesembilan, namun naik ke posisi kedelapan setelah unggul atas Tai Tzu-ying dari Taipei Cina di babak 16 besar.

Unggulan kedua Cina Wang Yihan di perempat final dan unggulan keenam Jepang Nozomi Okuhara di semifinal sebelum kalah dari pemain nomor satu dunia dari Spanyol, Carolina Marin di final.

"Sebelum Olimpiade, ketika kami meminta bantuan kepada para sponsor, sering kali kami ditanyai `Sindhu siapa?`" kata Tuhin Mishra-direktur pelaksana Baseline Ventures, perusahaan yang mengurusi kepentingan komersial Sindhu dalam wawancara dengan pada tahun 2017 .

"Dinamika pasar sangat sulit. Semua orang hanya ingin mensponsori permainan kriket."

India hanya memenangkan 28 medali Olimpiade, lima di antaranya diperoleh oleh atlet perempuan. Tidak atlet perempuan India yang menggondol emas; Sindhu adalah yang pertama meraih medali perak.

Setelah ia kembali dari Rio, ia menerima hadiah uang tunai dari berbagai pemerintah negara bagian dan lembaga pemerintah senilai Rs13 crore (atau sekitar Rp27 miliar), sementara, sebagai perbandingan, peraih medali emas Marin menerima Rs70 lakh (atau sekitar Rp1 miliar) dari pemerintah Spanyol atas prestasinya.

Sindhu juga dihadiahi sebidang tanah dari pemerintah Andhra Pradesh dan Telangana serta mobil mewah BMW dari Asosiasi Bulutangkis Hyderabad, yang diberikan oleh tokoh pemain kriket, Sachin Tendulkar.

Sejak itu, sejumlah perusahaan mengantre agar bisa menjadi sponsor Sindhu, dengan nilai yang cocok dan melampaui banyak pemain kriket India, selain kapten Virat Kohli.

Perusahaan-perusahaan yang ada dalam daftar sponsor Sindhu adalah , minuman olahraga , pereda nyeri , toko fesyen online , produsen madu , perusahaan minuman kesehatan herbal dan .

Ia juga merupakan duta untuk Kepolisian Metro dan Vizag Steel.

"Popularitasnya yang memuncak telah menarik perhatian banyak perusahaan," ujar Mishra kepada pada tahun 2016.

"Bahkan setelah mencapai kesuksesan luar biasa, kerendahan hati dan nilai-nilai yang ia bawa kedalam kekuatan perempuan luar biasa."

Kesuksesannya di luar lapangan juga diikuti di dalam lapangan, dengan meraih medali perak di Kejuaraan Dunia 2017 dan 2018 dan perak individu pada 2018 Commonwealth Games di Australia, di mana ia juga membantu negaranya untuk tim campuran untuk meraih medali emas.

Pada hari Kamis (23/08), ia mengatasi perlawanan pebulu tangkis putri Vietnam dalam laga perdana di Asian Games di Indonesia, di mana ia berada di unggulan ketiga.

India telah memenangkan satu medali perunggu dalam kompetisi ini - Syed Modi di tunggal putra pada tahun 1982. Sindhu bercita-cita menjadi pemain putri India pertama yang memenangkan medali emas dalam ajang bulutangkis di Asian Games.

Jika ia memenangkannya, nilai dan kemampuan pemasarannya akan meningkat lebih jauh dan bahkan akan lebih banyak perusahaan yang menjadi sponsornya.

Bukan hanya itu, ia pun akan menempati posisi yang lebih tinggi dalam daftar pada tahun 2019.