Marquez Banyak Belajar dari Kegagalan pada 2015

Pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez
Sumber :
  • Instagram/@motogp

VIVA – Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2019. Marquez memastikan gelar juara dunia di MotoGP Thailand yang berlangsung di Chang International Circuit, Buriram, Thailand, Minggu, 6 Oktober 2019. 

Dengan hasil di MotoGP Thailand tersebut, Marquez mengoleksi 325 poin. Pembalap asal Spanyol tersebut, tidak terkejar oleh pesaing utamanya Andrea Dovizioso, pembalap Ducati yang memiliki 215 angka. 

Ini menjadi gelar keenam Marquez di MotoGP, dengan empat di antaranya didapat secara beruntun. Marquez menyebutkan, jika kegagalan pada 2015 membuatnya kini menjadi seorang pembalap yang konsisten. 

"Terkadang kita perlu melangkah satu langkah ke belakang dan dua langkah ke depan. Tahun 2015, saya masih terlalu muda 22 atau 23 tahun. Saya tidak berpengalaman, saya banyak belajar di tahun itu. Apalagi ketika itu saya sering kecelakaan dan itu kelemahan saya," kata Marquez dikutip dari Crash. 

"Kelemahan saya lainnya adalah konsistensi. Setiap tahun saya berusaha untuk bekerja keras, terkadang sangat sulit untuk berubah. Tetapi tahun ini kekuatan saya adalah konsistensi. Ini sangat berarti tentang bagaimana kami bekerja dengan tim," tuturnya. 

Marquez menjadi juara dunia pertama pada 2013, saat itu juga debutnya di MotoGP. Pada 2014, Marquez berhasil mempertahankan juara dunianya. 

Dia kehilangan mahkota juara dunia pada 2015 oleh Jorge Lorenzo. Bahkan tahun itu Marquez hanya finis di posisi ketiga. 

Namun, dari 2016-2019, ia tidak terbendung dan selalu jadi juara dunia.