Heboh Muncul Red Bull Depok, Bisa Sesukses RB Leipzig?

Sumber :

VIVA –  Nama Red Bull Depok FC membuat heboh dunia maya. Banyak yang penasaran apakah klub ini merupakan proyek franchise layaknya klub-klub di Eropa.

Ternyata memang benar, RB Depok berada dalam naungan minuman berenergi asal Austria, Red Bull GmbH. Sama dengan dua klub di Eropa, Red Bull Salzburg dan RB Leipzig.

Rencananya, RB Depok akan tampil di Liga 3 Regional Jawa Barat. Mereka sedang dalam penjajakan proses akuisisi dengan beberapa klub Liga 3.

"Jaringan kami di Eropa, sedang menjajaki komunikasi dengan Red Bull Austria. Tapi intinya, spirit pembangunan Red Bull di Eropa menjadi inspirasi yakni membangun tim besar dari liga paling bawah. Dan harapan kami 2024 nanti di Liga 1," kata Humas Red Bull Depok, Diddy Kurniawan, kepada VIVA, Rabu 15 April 2020.

"Hanya saja, manajemen saat ini belum melaporkan keberadaan Red Bull Depok ke Askot PSSI Depok dan Asprov PSSI Jawa Barat," lanjutnya.

Diddy menyatakan Red Bull Depok tak akan mendaftarkan diri sebagai anggota baru ke PSSI. Namun, mereka akan melakukan akuisisi dengan klub yang berbasis di Kota Belimbing.

Hingga kini, proses akuisisi masih berlangsung dan itulah sebabnya belum ada pemberitahuan dari Red Bull Depok ke Askot PSSI setempat atau Asprov Jawa Barat.

>

Ketua Askot PSSI Depok, Meiyadi Rakasiwi, menegaskan, andai Red Bull Depok benar-benar ada, belum tentu mereka bisa langsung berkompetisi. Sebab, mereka juga tak menerima pendaftaran dan pengesahan anggota baru. Satu-satunya jalan keluar, adalah dengan akuisisi klub yang berdomisili di Depok macam Persipu, Persikad 1999, dan Depok United.

"Askot belum dapat informasi soal itu. Sejauh ini, di wilayah naungan kami, Askot PSSI Depok, ada Depok United, Persikad 1999, dan Persipu. Tiga itu yang melakukan koordinasi untuk mentas di Liga 3 tahun ini," kata Meiyadi saat dihubungi wartawan.

"Mekanismenya juga harus melalui rapat Eksekutif Askot PSSI Depok. Andai nantinya disepakati berdomisili di sini, baru diajukan ke Asprov Jawa Barat agar bisa ikut berkompetisi," lanjutnya.

Bakal Sehebat RB Leipzig?

Jika berbicara mengenai klub binaan Red Bull, mungkin banyak yang teringat pada RB Leipzig. Klub asal Jerman ini mampu melesat cepat, dari tim kasta 5 hingga menjadi tim papan atas Bundesliga.

Pada 2009, Red Bull mengakuisisi tim  NOFV-Oberliga Sued (kasta V), SSV Markranstaedt. Nama klub pun berubah menjadi RB Leipzig yang merupakan kepanjangan dari RassenBallsport Leipzig alias klub sepak bola lapangan rumput di Leipzig. Leipzig tak memakai Red Bull karena memang tak boleh ada nama perusahaan sebagai embel-embel klub di Jerman.

Leipzig mampu naik kasta dengan cepat. Di musim 2009/10, mereka promosi ke kasta 4. Lalu, di musim 2012/13 hanya kalah sekali dan berhasil promosi ke kasta 3.

(Baca juga: Tottenham Hotspur Tersingkir, Atalanta Catat Sejarah di Liga Champions)

Di musim 2013/14, Leipzig menjadi runner up kasta 3 sekaligus promosi ke Bundesliga 2. Dan akhirnya, pada 8 Mei 2016, Die Roten Bullen mengantongi tiket promosi ke kasta teratas Jerman, Bundesliga.

Sebagai tim promosi, Leipzig langsung melejit. Mereka finis sebagai runner up sekaligus mengantongi tiket ke Liga Champions 2017/18.

Itu semua tak terlepas dari kucuran dana yang diterima Leipzig dari Red Bull GmbH dan dukungan lainnya.

Pun, kini Leipzig jadi produsen pemain papan atas. Dayot Upamecano, Yussuf Poulsen, Emil Forsberg, Ethan Ampadu, hingga incaran Liverpool, Timo Werner, merupakan beberapa pemain elite yang membela Leipzig.

Di musim 2019/20, Leipzig melanjutkan sensasi mereka. Untuk kali pertama, mereka melaju ke perempatfinal Liga Champions usai menyingkirkan tim elite Inggris, Tottenham Hotspur dengan agregat telak 4-0.