Atlet Rusia Dinyatakan Terlibat dalam Program Doping

Presiden WADA John Fahey
Sumber :
  • Reuters/Denis Balibouse
VIVA.co.id - Agen rahasia Rusia dituding telah mengintimidasi para pekerja laboratorium untuk menutupi penggunaan doping. Mereka disebut menyamar sebagai petugas laboratorium, saat Olimpiade Musim Dingin di Sochi pada 2014.

Dilansir dari New York Times , Selasa, 10 November 2015, sejumlah atlet disebut menggunakan identitas palsu untuk menghindari uji doping. Sebagian membayar suap untuk mencegah terungkapnya pelanggaran.


Beberapa atlet juga dituding membayar otoritas, untuk memastikan hasil yang menguntungkan mereka. Demikian juga dengan penggunaan sampel urin palsu, bagi para atlet yang menggunakan doping.


Berbagai tuduhan itu termasuk dalam ratusan kasus, dalam sebuah laporan setebal 323 halaman yang dirilis Badan Anti Doping Dunia (WADA), pada Senin, 9 November 2015.


Disebutkan bahwa para atlet, pelatih, dokter dan berbagai institusi Rusia, terlibat dalam program doping yang disponsori pemerintah. Program itu diklaim terjadi sejak masa rezim Jerman Timur pada 1970an.


Kelompok yang menyusun laporan, membuat rekomendasi agar Rusia dilarang ikut serta dalam berbagai kompetisi atletik, termasuk pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro. "Ini lebih buruk dari yang kami kira," kata Dick Pound, pendiri Wada dan penulis laporan.


Pada konferensi pers di Jenewa, Dick menyebut program doping yang sistematis itu berasal dari perilaku di masa Perang Dingin. Laporan itu dibantah oleh Direktur Laboratorium Moskow, Grigory Ridchenkov.


"Ini adalah komisi independen yang hanya mengeluarkan rekomendasi. Ada tiga orang bodoh duduk di sana, yang tidak memahami kerja laboratorium," kata Grigory, menanggapi tudingan pada laboratoriumnya.


Sementara itu, Menteri Olahraga Rusia, Vitaly Mutko, menyebut apa pun yang dilakukan Rusia selalu dianggap salah. "Jika seluruh sistem harus ditutup, kami akan menutupnya dengan senang hati. Kami akan berhenti membiayai badan antidoping Rusia. Kami akan menghemat dana."


Laporan yang dibuat Dick, juga merekomendasikan agar WADA menjatuhkan larangan seumur hidup bagi 5 pelatih dan 5 atlet Rusia. Termasuk peraih medali emas dan perunggu di cabang 800 meter wanita pada Olimpiade London 2012. (one)