4 Arena Tinju yang Pernah Jadi Impian, Ada Pesawat dan Istana Playboy

Duel Muhammad Ali versus Antonio Inoki, 26 Juni 1976
Sumber :
  • The Guardian

VIVA – Sebagian orang menganggap, tinju adalah olahraga yang sarat akan kekerasan. Tapi, tarung yang mengandalkan bogem mentah itu nyatanya menjadi salah satu yang paling digemari di dunia.

Banyak nama yang menjadi legenda di dunia tinju, mulai dari Muhammad Ali, Mike Tyson hingga George Foreman. Meski muka bonyok dan tulang patah setiap pertandingan, namun harta yang mereka dapat dari kemenangan sangat besar jumlahnya.

Dilansir dari ESPN, Kamis 15 Agustus 2019, penggemar olahraga tersebut begitu banyak, sehingga muncul ide-ide liar soal lokasi pertandingan. Ada empat tempat, yang pernah diusulkan untuk dibangun arena seluas kurang lebih tujuh meter persegi tersebut.

Lokasi pertama, yakni arena yang biasa dipakai untuk adu banteng. Beberapa orang dari tim Muhammad Ali dikirim ke Meksiko dan Amerika Latin, untuk mencari tempat adu banteng yang bisa dipakai sebagai ring tinju.

Baca juga: Kalau di Indonesia, Mike Tyson Pasti Dicokok BNN

Sekitar tahun 1970, sempat muncul wacana untuk menggelar pertandingan di area studio salah satu stasiun televisi. Tiket untuk menyaksikan duel antara Ali dan Joe Frazier yang disiarkan eksklusif itu, mencapai US$2 ribu, atau setara Rp28 juta.

Tempat ketiga tak kalah unik, yakni istana Playboy. Pada 2003, David Haye akan berduel dengan Vance Winn. Hugh Hefner sebagai bos Playboy, menawarkan taman istananya untuk acara tersebut.

Meski benar-benar digelar, namun penonton lebih sibuk berbincang dengan gadis-gadis berpakaian minim, ketimbang menyaksikan dua cowok adu jotos di atas ring.

Terakhir, tim dari Ali sempat dikirim ke pabrik perakitan pesawat. Mereka melakukan pengukuran di beberapa jenis burung besi, untuk memastikan bahwa ring tinju bisa dibangun di dalam bodi pesawat. Namun, lagi-lagi hal itu hanya rencana.