Fakta Menarik Tim Bulutangkis Putra Indonesia Raih Emas SEA Games 2019

Tim bulutangkis beregu putra Indonesia rebut medali emas SEA Games 2019
Sumber :
  • PBSI

VIVA – Tim bulutangkis Indonesia berhasil mempertahankan torehan medali emas beregu putra di pentas SEA Games 2019 usai di partai final menumbangkan Malaysia dengan skor 3-1, Rabu 4 Desember 2019 di Muntinlupa Sports Complex, Filipina. Ini merupakan medali emas pelipur lara pasca kegagalan tim beregu putri yang kemarin takluk 1-3 di final dari tim Thailand.

Torehan impresif para arjuna Pelatnas Cipayung tersebut juga telah mampu menjawab capaian target yang dibebankan kepada skuat beregu putra di SEA Games kali ini.

Sempat membongkar pasang formasi susunan tim sebelum berangkat berlaga menuju Filipina, Jonatan Christie cs pun sukses menjawab tantangan besar di pesta olahraga se-Asia Tenggara ke-30 tersebut.

Deretan fakta menarik pun tersaji setelah skuat arjuna Merah Putih menyamai prestasi yang dicatat saat SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia

Berikut sejumlah fakta menarik dari capaian medali emas regu bulutangkis putra Indonesia di SEA Games 2019:

  1. Torehan medali emas kali ini merupakan koleksi gelar ke-17 tim beregu putra Indonesia sepanjang sejarah gelaran SEA Games.
  2. Ini menjadi hattrick medali emas tim beregu putra Indonesia setelah dalam dua gelaran SEA Games sebelumnya (2015 dan 2017) juga berhasil merebut tahta podium tertinggi.
  3. Ada dua anggota tim beregu putra Indonesia yang juga mampu mengumpulkan tiga medali emas beregu putra SEA Games 2015, 2017 dan 2019 yakni Jonatan Christie dan Firman Abdul Kholik.
  4. Gelaran SEA Games 2019 ini merupakan keikutsertaan perdana untuk ganda putra Wahyu Nayaka Arya/Ade Yusuf Santoso. Meski demikian, duo Wahyu/Ade langsung menjadi penentu kemenangan tim beregu putra Indonesia saat memenagkan partai ganda kedua kontra duo Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, 21–16 dan 21–19.
  5. Kekalahan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di partai ganda pertama final beregu putra dari Aaron Chia / Soh Wooi Yik dengan 2 game 17–21 dan 13–21 merupakan keempat kalinya berturut-turut di tahun ini.
  6. Nama Anthony Ginting sempat tak masuk dalam skuat beregu putra, sampai akhirnya Ginting masuk menggantikan posisi Daniel Marthin beberapa saat jelang pengumuman akhir tim.
  7. Sebelum kalah 1-3 di partai final dari Indonesia, regu putra Malaysia tak kehilangan satu partai pun di laga perempatfinal kontra Filipina (3-0) dan semifinal lawan Singapura (3-0).