Kisah Pahit Anthony Ginting, Hancur di Tangan Raja Bulutangkis Dunia

Tunggal Putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Virus Corona masih mewabah di berbagai negara. Berbagai upaya terus dilakukan untuk memutus rantai virus COVID-19 tersebut.

Bulutangkis dunia juga terdampak ganasnya COVID-19, sederet turnamen terpaksa dibatalkan dengan alasan keselamatan dan kesehatan para atlet.

Terakhir diselenggarakan, adalah BWF World Tour Super 1000, All England Open 2020, 11-15 Maret lalu. Setelah itu, deretan turnamen terpaksa dihentikan.

Seyogyanya, hari ini dilangsungkan final Singapore Open 2020. Turnamen level super 500 itu diselenggarakan 7-12 April.

Mengulas Singapore Open, ada kisah pilu dari pebulutangkis Indonesia. Hal ini datang dari tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting. 

Pada Singapore Open 2019, yang diselenggarakan 9-14 April tahun lalu, Ginting tumbang di partai final. Ia diamuk raja bulutangkis dunia, Kento Momota. Rivalitas keduanya memang sejak lama menjadi sorotan.

Bagaimana tidak memilukan, perjuangan panjang Ginting sejak awal Singapore Open harus kandas di tangan Kento. Ginting menelan pil pahit setelah dipermalukan lewat rubbergame.

Partai perdana yang dilakoni Ginting, ia sukses menghabisi wakil Taiwan, Wang Tzu Wei. Kala itu Ginting mempecundangi lawannya dua game langsung.

Babak 16 besar, Ginting kembali menunjukkan tajinya. Ia melumat tunggal putra Jepang, Kenta Nishimoto. Tanpa ampun, Ginting menang dua game langsung.

Bahkan, perempatfinal Ginting kembali mengganas. Kali ini, ia melibas wakil China, Chen Long. Pebulutangkis kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu juga menang dua game langsung.

Ginting makin menggila, di babak semifinal ia menghabisi raja bulutangkis Taiwan, Chou Tien Chen. Ia menang lewat rubbergame.

Petaka menimpa Ginting. Kerja kerasnya harus dihentikan Kento, ia menelan pil pahit di partai final. Harapan merengkuh gelar juara sirna di Singapore Indoor Stadium.

Sementara itu, kabar terbaru Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) mengumumkan ada 13 turnamen yang ditunda, termasuk Indonesia Open. Sebanyak empat turnamen Grade 2 dan sembilan turnamen Grade 3 akan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Berikut daftar turnamen bulan Mei-Juli yang ditunda:

Turnamen internasional Grade 2:

- Australian Open 2020 (2 – 7 Juni)

- Thailand Open 2020 (9 – 14 Juni)

- Indonesia Open 2020 (16 – 21 Juni)

- Russian Open 2020 (7 – 12 Juli)

Turnamen Grade 3, Turnamen Junior dan Turnamen Para Badminton:

- Denmark Challenge 2020 (7-10 Mei)

- Slovenia International 2020 (13 – 16 Mei)

- Latvia International 2020 (28 – 31 Mei)

- Vietnam International Challenge 2020 (2 – 7 Juni)

- RSL Lithuanian International 2020 (4 – 7 Juni)

- Canada Para Badminton International 2020 (9 – 14 Juni)

- Russian International Junior White Nights 2020 (25 – 28 Juni)

- White Nights 2020 (1 – 5 Juli)

- All England Junior Badminton Championships 2020 (16 – 19 Juli)

Baca: Mengejutkan, Kondisi Raja Bulutangkis Dunia Pasca Lolos dari Maut