Ketua Umum PRSI: Lukman Niode adalah Sosok yang Menginspirasi

Ketua Umum PB PRSI Anindya Novyan Bakrie (tengah) dan Lukman Niode (kiri)
Sumber :
  • Robbi Yanto/ VIVA

VIVA – Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI), Anindya Novyan Bakrie, tak segan menyebut almarhum Lukman Niode merupakan sosok yang menginspirasi bagi semua kalangan. Maka itu, dia berharap muncul "Lukman Niode" baru di masa depan.

Semasa hidup, Luki --sapaan Lukman-- merupakan salah satu perenang yang berprestasi. Mengandalkan gaya punggung, dia bisa meraih prestasi tertinggi mulai SEA Games 1977 hingga SEA Games 1983.

Puncaknya, di SEA Games 1983, pria kelahiran 21 Oktober 1963 itu tak cuma meraih dua medali emas di nomor gaya punggung 100m dan 200m putra, dia juga berhasil memecahkan rekor Asia yang kala itu dipegang perenang Jepang Kenji Ikeda.

Lukman juga menjadi salah satu anggota kontingen Indonesia yang mengikuti Olimpiade 1984 di Los Angeles, Amerika Serikat. Meski hanya mencapai semifinal, tapi prestasinya masih sulit ditandingi perenang lainnya.

Luki juga aktif sebagai pengurus usai pensiun sebagai perenang. Lukman sempat menjabat Wakil Ketua I Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) pada 2015 hingga 2017. 

Ia juga menjabat Wakil Ketua IV Pembinaan Prestasi (Binpres) bidang olahraga terukur KONI Pusat. Tak hanya itu, dia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar PRSI.

Sederet prestasi dan sepak terjang Luki, diungkapkan Anindya, menjadi inspirasi bagi rekan-rekan juga generasi muda. Sebab, dia tak hanya meraih prestasi di olahraga tapi juga sukses di akademi.

Untuk menghormati peran Lukman dalam olahraga Indonesia, PB PRSI mengadakan acara diskusi virtual pada Kamis 23 April 2020. Sebab, dia melihat sosok pria yang meninggal dunia pada 17 April 2020 lalu di usia 56 tahun amat patut dijadikan contoh oleh atlet muda.

"Luki merupakan pahlawan dan membawa inspirasi tak hanya buat kita tapi juga buat generasi muda sebagai calon Lukman Niode baru," ujar Anindya.

"Di masa sekarang banyak atlet baik tapi bisa berprestasi sebagai atlet dan akademi merupakan tantangan berbeda," jelasnya.