Jorge Masvidal, Preman Jalanan Anak Mafia Narkoba Kini Bintang UFC

Petarung UFC, Jorge Masvidal
Sumber :
  • CBS Sports

VIVA – Jangan heran kalau Jorge Masvidal punya mental baja dan muka tembok saat melayangkan perang urat saraf ke lawan-lawannya. Sebab, Masvidal sudah terbentuk menjadi pria yang kuat karena masa lalunya yang begitu kelam.

Masvidal sebenarnya bukan petarung yang lahir dari keluarga berkecukupan. Meski tinggal di Miami, keluarga Masvidal terbilang miskin.

Ibunya berdarah Peru dan ayahnya, merupakan anggota mafia, sempat dipenjara selama dua dekade karena kasus pengedaran narkoba pembunuhan. Saat ayahnya dipenjara, Masvidal masih kecil.

Dia hidup tanpa bimbingan sang ayah sejak usianya empat hingga 13 tahun. Sang ibu, menyatakan, ayahnya merupakan seorang tentara dan tak bisa menemui Masvidal. Tapi, belakangan Masvidal tahu ayahnya bukan seorang tentara, melainkan kriminal.
Baca juga: Sok Jagoan Tantang McMahon, McGregor Dibuat Jadi Bubur oleh Jagoan WWE

"Saya mengalami masa sulit di masa remaja selama bertahun-tahun, sering dikeluarkan dari sekolah. Ibuku kesal dan akhirnya bilang, 'Kamu bisa berakhir seperti ayahmu'. Saya masih membelanya dan bilang, 'Pssst, dia seorang tentara'. Ibuku lalu jujur, kalau ayahku bukan seorang tentara karena berada di penjara," kata Masvidal dilansir The Sun.

Karena pengakuan inilah Gamebred terguncang. Perlahan, dia mulai belajar menerima kenyataan.

Masvidal memulai hidupnya yang baru dengan mengunjungi sang ayah di penjara, hingga hubungan keduanya makin dekat. Dan, ketika ayahnya keluar pada 2007 silam, Masvidal dibimbing olehnya.

Kala itu, bukan hanya hubungan ayah dengan anak, tapi Masvidal seakan jadi adiknya. Sang ayah yang menyarankannya kepada Masvidal untuk menyalurkan agresivitasnya ke dalam pertarungan.

Alhasil, Masvidal kerap terlibat dalam pertarungan jalanan. Dia dikenal begitu kejam saat bertarung. Dua jagoan jalanan, seperti Kimbo Slice dan Ray Brown, sempat dihajar habis-habisan Masvidal muda. Dari pertarungan jalanan itu, Masvidal mendapatkan uang sekitar £31 setiap kali menang.

Karena mengalahkan kedua petarung jalanan papan atas itu, Masvidal diakui sebagai yang terhebat dan menjadi idola publik Miami.
Baca juga: Kamaru Usman dan Jorge Masvidal Nyaris Tempur di Sesi Timbang Badan

"Saya punya banyak rencana, ketika bilang ke beliau, cuma dia yang bilang, 'Lakukan sesukamu'. Dia paham saya lebih tangguh dari siapa pun," ujar Masvidal.

Kemampuan tarung Masvidal perlahan mulai menarik perhatian dari beberapa pelatih MMA di Miami. Tim American Top Team yang akhirnya memutuskan mendidik Masvidal.

Hingga akhirnya, Masvidal menerima tawaran dari salah satu tim MMA terbesar di Amerika Serikat itu.

Perjudian dan Pilih Jadi Pengangguran

Saat direkrut American Top Team, Masvidal tak mencoba mencari pekerjaan yang tetap demi menghasilkan uang. Dia justru fokus mengejar mimpinya menjadi petarung MMA papan atas.

Maka, tak heran kalau Masvidal sering kehabisan uang. Dia juga kesulitan menemukan tempat tinggal, lantaran susah membayar sewa apartemen dan lainnya.

"Ketika dia bangkrut, tak punya uang karena pengangguran, waktunya justru dihabiskan di gym ketimbang bekerja. Perjudian yang gila. Pasti, orang-orang akan merasa stres, tapi dia bisa bertahan, hebat. Tak semua orang bisa melakukannya, jelas pelatih American Top Team," Mike Brown.

"Sampai-sampai, dia rela tidur di gym. Dia begitu terbentuk dalam dunia yang keras, maka dari itu karakternya otentik," lanjutnya.
Baca juga: Mayweather Isyaratkan Comeback, karena Kesal dengan Tyson

Bukan cuma tidur di gym. Pria 35 tahun itu ternyata juga sempat tidur di tempat parkir sekitar gym American Top Team. Seperti gelandangan, tapi Masvidal tak mau ambil pusing.

Dia tak malu hidupnya luntang-lantung, mengejar mimpi yang belum tentu bisa membuatnya sukses di masa depan.

"Ya, saya tak peduli mau tidur di mana. Selama nyaman, saya mau saja tidur di situ. Pernah saya tidur di tempat parkir, mobil, hingga bawah ring. Masa bodoh dengan apa kata orang. Saya terus bekerja keras, bagai anak kecil yang dapat mainan baru. Hingga, kini kerja keras saya terbayar lunas," terang Masvidal.

Tapi, kerja keras memang tak membohongi hasil. Di 2013, Masvidal akhirnya melakoni debut di UFC dengan mengalahkan Tim Means. Karier Masvidal tak langsung meroket. Dia awalnya cuma dikenal sebagai petarung medioker.

Laga melawan Ben Askren di 2019 silam, yang jadi momentumnya. Serangan lutut kilat Masvidal ke Askren telah membawanya ke level berbeda dan menjadikannya salah satu petarung yang diperhitungkan di kelas welter UFC dan kini menjadi penantang sang juara, Kamaru Usman.