Vaksinasi di Papua Bakal Ditambah Jelang PON XX

Piktogram cabang olahraga PON XX Papua 2021
Sumber :
  • PON Papua

VIVA – Pemerintah bakal menambah pasokan vaksin di Papua. Rencana itu diambil untuk persiapan dan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional di Bumi Cenderawasih, Oktober mendatang.

"Vaksinnya akan ditambah jumlahnya untuk Papua," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali usai rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 13 Juli 2021.

Menurut Amali, vaksinasi bukan hanya ditujukan bagi - bagi orang yang berkepentingan untuk urusan PON di sana. Tapi, kata Amali, Presiden memerintahkan supaya masyarakat juga akan disasar ikut imuniasasi anti-bodi terhadap virus.

"Vaksin yang harus disegerakan kepada seluruh atlet dari seluruh kontingen, juga vaksin untuk masyarakat yang ada di sekitar, baik itu venue maupun tempat akomodasi," katanya.

"Ini diperkirakan bulan Agustus mudah-mudahan semua bisa terkejar, tervaksin," sambung politsi Partai Golkar tersebut.

Terkait pelaksaan vaksinasi bagi para atlet, Amali mengatakan bahwa seluruh kontingen disebut memperoleh vaksin. Dan mengenai, apakah hajatan olahraga terbesar di Indonesia ini akan dihadiri penonton dengan jumlah terbatas atau tidak ada sama sekali, itu masih menjadi pertimbangan.

Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan panitia termasuk dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk menerapkan sistem bubble meniru apa yang dilakukan di Olimpiade Tokyo, yang akan dibuka dalam waktu dekat. Maksud sistem bubble adalah semua kontingen, termasuk atlet dan tim, akan hanya berada di venue pertandingan dan penginapan.

Perjalanan mereka, bolak-balik, akan dijaga ketat termasuk pemeriksaan kesehatannya untuk berjaga-jaga penularan virus. Dan semuanya dilarang keluyuruan.

"Untuk pelaksanaan pertandingannya sendiri masih akan diputuskan pada bulan September apakah tanpa penonton atau menggunakan penonton terbatas, sebagian. Itu belum diambil keputusan pada rapat terbatas tadi, karena kita sedang melihat, memantau perkembangan dari Covid itu sendiri," ucap Amali.