PBSI Bongkar Alasan Mundur Jadi Tuan Rumah Turnamen Bergensi

Sekjen PP PBSI, Achmad Budiharto
Sumber :
  • VIVA / Ridho Permana

VIVA – Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) memutuskan untuk mundur dari pencalonan tuan rumah Asia Open I dan Asia Open II kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Dua turnamen tersebut masuk dalam kategori BWF World Tour Super 1000 dan BWF World Tour Finals 2020.

Keputusan itu diambil oleh PP PBSI selang beberapa hari mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020. Penyebabnya tak lain adalah pandemi COVID-19 yang masih melanda Indonesia, khususnya DKI Jakarta.

Baca juga: Salahkan BWF, Antonsen: Apakah Kami Duduk Saja Menunggu Vaksin Datang?

Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto membongkar alasan lain kenapa Indonesia mundur dari pencalonan tuan rumah tersebut. Banyak calon negara peserta menolak datang ke Indonesia. Banyak juga negara lain melarang warganya berpergian ke Tanah Air.

"Selain karena kondisi COVID-19 di Indonesia, banyak calon negara peserta yang menolak untuk datang ke Indonesia, banyak juga negara yang sudah melarang warganya untuk bepergian ke Indonesia," kata Budiharto dikutip VIVA Bulutangkis dari badmintonindonesia.org, Rabu 16 september 2020.

"Melihat reaksi dari calon negara peserta, BWF kelihatannya akan menarik penawarannya dari Indonesia sebagai tuan rumah turnamen seri Asia, karena itu kami mengambil sikap untuk segera membatalkan rencana jadi tuan rumah, " tambahnya.

Sebelumnya, Indonesia juga mundur dari perhelatan Piala Thomas & Uber 2020. Turnamen itu rencananya akan diselenggarakan di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober mendatang.

Baca juga: Malaysia Ikut Jejak Indonesia, Mundur dari Denmark Open 2020