Kisah Tragis Raja Bulutangkis Dunia Usai Alami Kecelakaan Maut

Tunggal Putra Jepang, Kento Momota.
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Olimpiade Tokyo memang telah usai. Digelar pada 23 Juli lalu dan berakhir 8 Agustus 2021.

Ada banyak kisah menarik dari para atlet dunia. Salah satunya raja bulutangkis dunia, Kento Momota.

Pada drawing cabang olahraga bulutangkis kala itu, tunggal putra nomor 1 dunia ini berada di grup A. Ia segrup dengan Timothy Lam (Amerika Serikat), Heo Kwanghee (Korea Selatan).

Namun sayang, secara mengejutkan Momota harus tersingkir lebih cepat dari Olimpiade Tokyo 2020.

Dalam laga terakhir Grup A, Momota menyerah dari pebulutangkis Korea Selatan, Heo Kwang-hee dengan skor 15-21 dan 19-21 di Musashino Forest Sports Plaza, Rabu 28 Juli 2021.

Hasil minor tersebut membuatnya menelan satu kekalahan dari dua pertandingan dan hanya mengumpulkan satu poin.

Ambisi Momota untuk mendulang medali Olimpiade pertamanya di kandang sendiri dipastikan kandas. Apalagi, kekalahannya ini merupakan yang paling mengejutkan di babak penyisihan grup.

Dengan hanya meraih satu poin, Momota harus puas berada di peringkat dua Grup A, kalah dari Kwang-hee yang meraih dua poin usai dua kali menang sekaligus menjadi pemuncak klasemen.

Momota sebenarnya mengawali pertandingan Grup A di Olimpiade Tokyo dengan penampilan yang cukup bagus setelah menang meyakinkan 21-12 dan 21-9 atas pebulutangkis Amerika Serikat, Timothy Lan.

Akan tetapi, pada pertandingan kedua, Momota mendapatkan perlawanan berat Kwang-hee. Bahkan, Kwang-hee tak memberikan kesempatan bagi Momota untuk memenangkan satu gim pun.

Di Olimpiade Tokyo 2020, hanya juara grup yang berhak lolos ke babak perempatfinal.

Lolos dari Maut

Berbicara soal Momota, kisah pilu alias tragedi berdarah terjadi saat ia memulai turnamen di 2020. Senin, 13 Januari 2020, menjadi hari yang tak pernah terbanyangkan oleh Momota, saat perjalanan menuju bandara di KM 13.7 Jalan Tol Maju sekitar 4.40 waktu Malaysia. 

Meski lolos dari maut, Momota dan tiga orang penumpang lainnya menjadi korban kecelakaan maut tersebut. Mereka adalah Wiliam Thomas (tunggal putra Inggris), Morimoto Arkifuki (Fisioterapis tim Jepang) dan Hirayama Yu (tunggal putri Jepang).