Fakta Tragis Raja Bulutangkis Dunia Jelang Duel Vs Jonatan Christie

Tunggal Putra Jepang, Kento Momota di Piala Sudirman 2021
Sumber :
  • BWF

VIVA – Persaingan di BWF World Tour Super 1000 Denmark Open semakin sengit. Hari ini sudah memasuki babak perempatfinal, Jumat 22 Oktober 2021.

Wakil Indonesia ada yang bersinar, ada juga yang terjungkal. Total, ada enam wakil Indonesia yang tersisa, salah satunya Jonatan Christie.

Berdasarkan jadwal yang dirilis Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), partai hari ini bakal dilangsungkan pukul 12.00 waktu setempat atau 17.00 WIB.

Jojo akan berhadapan dengan raja bulutangkis dunia, Kento Momota. Jelang laga, ada fakta tragis dari Momota.

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie di Piala Thomas 2020

Photo :
  • Instagram: Jonatan Christie

Kento Momota Bernasib Tragis

Ia kerap tumbang di beberapa pertandingan terakhir, baik Piala Sudirman maupun Olimpiade Tokyo 2020.

Pada semifinal Piala Sudirman, memang Jepang mengandaskan perlawanan Malaysia dengan skor 3-1. Tapi Momota keok di partai tersebut, Sabtu 2 Oktober 2021.

Pada laga ketiga, pemegang rangking 1 dunia itu bernasib miris. Ia dihabisi Lee Zii Jia dua gim langsung 22-20 dan 21-19.

Bukan hanya itu, di final pun sama. Momota kembali tumbang, namun di tangan tunggal putra China Shi Yuqi.

Tunggal Putra Jepang, Kento Momota di Piala Sudirman 2021

Photo :
  • Instagram: BWF

Berlaga pada partai ketiga, Shi Yuqi menghabisinya lewat rubbergame. Ia dipaksa menyerah dan Shi Yuqi memenangkan duel 21-13, 8-21 dan 21-12.

Momota juga bernasib tragis di Olimpiade Tokyo. Pada drawing cabang olahraga bulutangkis kala itu, tunggal putra nomor 1 dunia itu berada di grup A. 
Ia segrup dengan Timothy Lam (Amerika Serikat), Heo Kwanghee (Korea Selatan). Namun sayang, secara mengejutkan Momota harus tersingkir lebih cepat dari Olimpiade.

Dalam laga terakhir Grup A, Momota menyerah dari pebulutangkis Korea Selatan, Heo Kwang-hee dengan skor 15-21 dan 19-21 di Musashino Forest Sports Plaza, Rabu 28 Juli 2021.

Hasil minor tersebut membuatnya menelan satu kekalahan dari dua pertandingan dan hanya mengumpulkan satu poin. Ambisi Momota untuk mendulang medali Olimpiade pertamanya di kandang sendiri dipastikan kandas. Apalagi, kekalahannya itu merupakan yang paling mengejutkan di babak penyisihan grup.