Audisi PB Djarum Berlangsung Ketat, Kualitas dan Bakat Atlet Dipantau

Audisi PB Djarum
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Sport – 981 pebulutangkis belia berhasil melanjutkan langkah mereka dalam proses rangkaian seleksi Audisi Umum PB Djarum 2023 yang diadakan di GOR Djarum, Jati, Kudus. 

Usai dinyatakan lolos screening tahap pertama, Minggu 2 Juli, ratusan atlet tersebut kembali unjuk performa terbaik di hadapan Tim Pencari Bakat pada screening tahap kedua, Senin 3 Juli, demi menjaga asa melaju ke babak turnamen. 

Koordinator Tim Pencari Bakat Atlet Putra yang juga Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi mengatakan, screening tahap kedua memberikan kesempatan bagi para atlet untuk unjuk kemampuan dengan durasi 10 menit di atas lapangan. Dalam kurun waktu tersebut, kualitas dan bakat atlet akan dipantau secara menyeluruh baik dari sisi teknik maupun mental, sebelum para atlet melanjutkan langkah mereka ke fase gugur.

“Tim Pencari Bakat memberi kesempatan untuk peserta yang lolos dari screening tahap satu agar bisa lebih menunjukkan potensi mereka. Dengan durasi dua kali lipat dari tahap sebelumnya, pada screening tahap dua ini kami berharap bisa melihat lebih jelas lagi bakat mereka untuk kami loloskan ke tahap turnamen,” ujar Fung, Selasa 4 Juli 2023.

Audisi PB Djarum

Photo :
  • Istimewa

Fung menambahkan, pada screening tahap kedua, Tim Pencari Bakat terutama sektor atlet putra akan mengkurasi ratusan peserta berdasarkan kriteria dasar yang telah ditentukan. Pada kelompok usia U-11, dari berbagai elemen penilaian yang diutamakan ialah penguasaan teknik dasar. 

“Untuk U-11 yang paling penting kami melihat teknik dasar bermain bulutangkis dan footwork. Sementara U-13 kami melihat pengembangan cara bermainnya. Karena bertambahnya usia harusnya mereka semakin bisa mengerti bermain bulutangkis yang baik seperti apa,” ucap Fung.

Pada screening tahap kedua, 981 peserta yang lolos terdiri dari 328 peserta (U-11 putra), 110 peserta (U-11 putri), 384 peserta (U-13 putra) , dan 159 peserta (U-13 putri). Salah satu peserta yang bertanding pada tahap ini adalah Naufal Rasyid Adz Dzaki. Atlet asal Banyumas, Jawa Tengah yang turun di kelompok usia U-11 ini tampil prima ketika berhadapan dengan lawannya dalam waktu 10 menit. 

Pebulutangkis belia yang sudah menyukai bulutangkis sejak Taman Kanak-kanak (TK) ini begitu bersemangat dan mengerahkan seluruh kemampuan terbaik, dengan harapan dapat melangkah ke tahap turnamen, Selasa 4 Juli.

“Tadi saya bermain maksimal dan ngeluarin teknik yang saya pelajari dari latihan. Karena saya pengin sekali masuk PB Djarum, makanya mau buktiin kalau saya layak untuk dipilih,” tegas Naufal.

Atlet asal PB Delta Purwokerto ini melakukan berbagai persiapan latihan sebelum mengikuti Audisi Umum PB Djarum 2023, mulai dari fisik, teknik, hingga attitude. Bahkan ia menjalani latihan khusus dalam waktu tiga hari, untuk meningkatkan kelebihan teknik bermain bulutangkis yang dimiliki. “Walaupun menemukan lawan yang cukup berat di screening tahap satu dan kedua, dengan kelebihan saya di segi fisik dan teknik saya cukup optimis.

Di latihan khusus, saya diminta pelatih untuk memfokuskan pukulan smash dan dropshot,” ujar atlet yang mengidolakan Liem Swie King.

Selain Naufal, atlet lain yang berlaga pada screening tahap kedua adalah Muhammad Makhsum di kelompok usia U-13. Sempat gagal ketika mengikuti Audisi Umum PB Djarum 2022, peserta asal Mataram, Nusa Tenggara Barat ini tak patah semangat. Didampingi oleh orangtua dan pelatih, ia kembali mencoba peruntungan untuk bergabung bersama klub PB Djarum pada Audisi Umum tahun ini.

“Di Audisi Umum tahun lalu saya terhenti di tahap turnamen pertama, padahal tinggal selangkah lagi lolos ke babak final turnamen. Sebelumnya kekurangan saya itu suka mati sendiri di bola depan dan belakang. Tapi sekarang saya sudah coba mengembangkan diri dan mengatasi kelemahan saya itu,” ungkap Makhsum.

Berbekal latihan secara rutin setiap hari selama satu pekan di pagi dan sore hari, atlet asal klub PB Rudy optimistis melangkah hingga babak final turnamen Audisi Umum dan meraih Super Tiket. Terlebih ia juga sempat menjadi semifinalis pada turnamen Bondowoso Open dan Blora Open. “Semoga latihan dan persiapan saya tidak sia-sia, sehingga tahun ini saya bisa lolos masuk PB Djarum,” kata atlet dengan ciri khas rambut kuncir ketika tanding di atas lapangan tersebut.

Selain keseruan di atas lapangan pada screening tahap kedua, Audisi Umum PB Djarum 2023 juga dimeriahkan dengan kegiatan menarik luar lapangan. Seperti halnya talkshow seputar olahraga ‘tepok bulu’ dengan pembahasan bertema “Latihan Beban dengan Menggunakan Beban Tubuh” yang dibawakan oleh pelatih fisik PB Djarum, Reny Ardhianingrum. Para peserta tampak antusias dan tak sungkan untuk tanya jawab mendalami materi yang disampaikan.

Pada kesempatan tersebut, Reny Ardhianingrum mengungkapkan, meski latihan kekuatan untuk anak-anak menjadi topik yang kontroversial, karena kekhawatiran cedera ataupun menghentikan proses pertumbuhan sebelum waktunya, tapi hal ini penting untuk dilakukan. Asalkan latihan kekuatan harus dirancang secara baik yang berdampak untuk memperkuat ligamen (jaringan ikat yang menghubungkan tulang dan tulang) dan juga tendon (jaringan ikat yang menghubungkan otot dan tulang).
 
“Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk berlatih beban agar memberi dampak positif. Seperti intensitas sesi latihan harus sangat minim, beban tubuh harus menjadi dasar yang digunakan dalam latihan, faktor keamanan, serta peran pelatih yang memberikan program latihan kekuatan untuk anak didiknya,” tutur Reny.

Audisi Umum PB Djarum 2023 menyasar kelompok usia U-11 dan U-13 baik putra maupun putri. Seleksi diselenggarakan selama lima hari mulai Minggu (2/7) hingga Kamis (6/7). Pada dua hari pertama, mereka akan menjalani screening lima dan 10 menit. Lalu pada hari ketiga hingga kelima, peserta yang lolos tahap screening melanjutkan perjalanan mereka di babak turnamen. Setelahnya, peserta yang lolos akan menjalani fase karantina selama empat minggu hingga pada akhirnya tersaring atlet-atlet yang akan mendapatkan Djarum Beasiswa Bulutangkis dari Bakti Olahraga Djarum Foundation dan bergabung dengan klub PB Djarum.