Cerita Polisi Jadi YouTuber Merekam Kehidupan Dalam Penjara

Goretan isi hati para tahanan di dinding jeruji Rutan.
Sumber :
  • Tangkapan layar youtube Gabe Napitupulu

VIVA – Kata jenuh, mungkin itu lah yang tergambar dari para tahanan menjalani kehidupan sehari-hari. Dari ruang tahanan kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Lubuk Dalam Provinsi Riau, seorang polisi bernama Gabe Napitupulu menjadi YouTuber bersama tahanan lainnya dari balik jeruji besi.

Cukup aktif Gabe mengunggah video ke akun video miliknya. Akun YouTubenya bahkan sudah memiliki 188 ribu subscribers. Sejumlah video sempat mencetak hingga lebih dua juta penonton.

Ketika VIVA melihat akun YouTube Gabe Napitulu, berbagai aktivitas sang polisi bercengkrama, mengajak olahraga, bercanda dan bernyanyi bersama dilakukan. Gabe berbagai cerita dibatasi teralis besi dengan para tahanan, dari luar ruangan sekira dua kali papan tenis meja.

Baca juga: Usaha Kuliner dari Rumah Menggeliat di Tengah COVID-19

Video yang diunggah seperti percakapan Gabe dengan salah satu tahanan Sadam Siregar. Keduanya memang beberapa kali mengunggah video bersama, bahkan sampai menitip rindu lewat video yang sudah diunggah dengan judul 'Nyanyian rindu orang tua oleh tahanan'. 

Si tahanan Sadam menyanyikan lagu milik Ebiet G. Ade berjudul Titip Rindu Buat Ayah. "Jangan lupa subscribe-nya, bro. Ok gaes, inilah tahanan (biar) agak senang sikit," kata Sadam dari dalam tahanan.

Juga ada video yang diunggah akhir tahun lalu, 14 Desember 2019. Gabe tengah memulai harinya dengan memeriksa satu per satu ruangan tahanan. Dua juta penonton sudah melihat video ini.

Dalam berbagai video, terlihat ada momen setiap tahanan hampir menawarkan makanan kepada Gabe, ataupun sebaliknya. Mereka tampang tak canggung ketika wajahnya direkam dari balik penjara, dan terlihat sangat akrab dengan sang polisi tersebut.

Viral video lain yakni berjudul 'Hati Tahanan Senang.. Makanan Banyak karena baru dijenguk keluarga.' Dari video berdurasi 8 menit itu, Gabe berguyon dengan sejumlah tahanan karena raut wajah mereka tampak semringah karena melihat banyak makanan sehabis dibesuk oleh keluarga. 

"Halo gaes, ada biskuit - biskuit. Nama saya Nawi asal dari Medan, roti banyak," kata tahanan.

"Dapat kue kita," canda Gabe.

"Mereka kasus narkotika. Di sini tidak ada pengedar, hanya pemakai, korban semua," lanjut Gabe.

"Kawan-kawan jangan lah sampai pakai ini (narkoba). Ini lah yang kami rasakan, cukup dilihat saja jangan dipegang," sahut seorang tahanan.

Barbagi aktivitas tahanan

Si polisi ini juga merekam video di dalam ruang tahanan yang tengah kosong. Terlihat coretan tulisan berisi kata-kata seperti 'Tembok Derita', 'Pertama dan Terakhir'  dan sampai ada tulisan 'Rindu Berat, Kamu Gak Akan Kuat, Biar Aku Saja' , atau Nantikan Kedatanganku. 

Terlihat jenuh dan minim aktivitas menghiasi kehidupan para tahanan yang kemungkinan masih menunggu proses hukum pengadilan atau dipindah ke lembaga pemasyarakatan. Curhat itu kembali seperti yang dikatakan Sadam Siregar dalam video berjudul 'Tahanan Sepi', diunggah 13 Januari 2020.

Sadam mengaku kesepian dan jenuh karena teman-temannya satu sel sudah banyak yang keluar dan pindah. "Ditunggu di sini gaes, siapa yang mau masuk. Jenuh kali soalnya sendiri," ujar Sadam bercanda. 

Dari video ini juga, Gabe dan Sadam berbagi cerita mengapa aktivitas selama di tahanan direkam dan kemudian banyak orang menontonnya di YouTube. Sadam merasa, tak risih untuk direkam bersama rekan- rekannya sesama tahanan lain. Pernyataan tersebut menjawab pertanyaan warganet di kolom komentar.

"Tidak apa- apa kita dibikin video. Ini suatu kenangan di dalam. Supaya tidak terulang lagi. Di luar nanti kita lihat hand phone, supaya jangan terulang lagi gaes," ujar Sadam.

"Bukan saya paksa," kata Gabe.

"Bukan. Biar ada tontonan besok kalau ada keluar. Kalau keluarga ndak ada, keberatan ndak ada," tutur Sadam.

Setiap merekam, Gabem mengatakan, selalu meminta izin. Karena banyak kegiatan selama direkam bersifat hal-hal ringan dan mengajak aktivitas para tahanan untuk menghilangkan jenuh. Sekaligus jadi sarana hiburan ala kadarnya.

"Kalaupun apa ya saya samarkan," ujar Gabe.

"Kemauan kita pak. Asalkan datang pun orang rumah, lihat di YouTube, biar ada lihat-lihatan di dalam ini," kata Sadam.